Mohon tunggu...
Tejo Wahyono
Tejo Wahyono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

tidak tahu ingin tahu belum bisa ingin bisa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Misteri Program Guru Pembelajar

11 Agustus 2016   23:53 Diperbarui: 12 Agustus 2016   00:07 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, misteri berarti sesuatu yg masih belum jelas; masih menjadi tanda tanya; belum terbuka rahasia (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008). Hee.. ni biar keliatan ilmiah tak sebutkan sumbernya. Lha Program Guru Pembelajar (GP) itu apa? Program ini dikembangkan oleh Kemdikbud sebagi tindak lanjut dari Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru.

Kenapa misteri? Mungkin bagi para pejabat penentu kebijakan bukan misteri, tapi bagi para guru umumnya ini adalah misteri. Nggak percaya? Lha yang yang ikut diklat Instruktur Nasional saja belum tahu persis nanti bagaimana. Maksunya, tahu banyak hal (kan udah diklat) tapi beberapa hal belum tahu. Masih nggak percaya? Coba tanya secara rinci pelaksanaan diklat GP pada guru calon Instruktur Nasional GP di tempat ente. Kalo nggak ada, cari di facebook ada yang suka selpi dengan latar spanduk bertuliskan “DIKLAT INSTRUKTUR NASIONAL GURU PEMBELAJAR…”. Hai, yang suka narsis ….. ane nggak bilang ente pamer, yaa.. biasalah namanya juga anak muda.

Ane sendiri juga belum tahu banyak, jadi cari info dan menulis ini sebagai rangkuman. Ane upload juga di Kompasiana biar dapat tanggapan dan masukan informasi dari berbagai daerah. Semoga bermanfaat, ane jadi tahu beberapa hal. Pembaca juga tahu, apa malah bingung ya karena kalimatnya nggak runtut? Tapi inget ya, tulisan ini jangan dianggap semua isinya benar! Isi tulisan ini hanya apa yang ane tahu dari hasil baca-baca, lihat (ngak ngintip), dan dengar.

Ada guru yang menanyakan apa benar yang nilai merahnya cuma dua tidak ikut diklat? Guru yang suka tanya masalah GP biasanya merahnya cuma sedikit, paling cuma lima, hehee.. lima kok sedikit. Ada guru yang berpendapat jika merahnya 0, 1, atau 2 tidak ikut diklat GP. Itu kalau yang jadi pedoman jumlah nilai merah: 0 – 2 diklat IN, 3, 4, atau 5 diklat daring, 6,atau 7 diklat daring kombinasi, 8, 9, atau 10 diklat tatap muka. Coba perhatikan penjelasan bahwa semua guru yang tidak menjadi IN ikut diklat GP.

Kriteria Diklat
Kriteria Diklat
Banyak guru yang tidak menjadi IN tapi merahnya cuma dua, satu, bahkan tidak ada merahnya (hitam semua). Sebaliknya yang jadi IN malah ada yang ada merahnya. Lha ini salah satu yang menurut ane misteri “Apakah IN yang masih punya nilai merah tidak ikut diklat?”, lha kalo tidak ikut diklat ntar di riwayat diklat masih ada yang “tidak terpenuhi”.

Riwayat UKG
Riwayat UKG
Mungkinkah diklat GP dilaksanakan sesuai program? Sampai sekarang diklat GP belum dilaksanakan. Misalnya awal bulan September dilaksanakan, waktu yang tersedia 2 bulan atau 8 minggu (September dan Oktober) karena November UKG tahun 2016. Mari kita hitung waktu yang dibutuhkan untuk diklat! Guru yang mempunyai jumlah nilai merah 8, 9, dan 10. masuk diklat tatap muka. Bagi guru kelas, mapel dan BK, setiap 2KK harus diklat pola 60 JP (6 hari jika menginap atau 7 hari jika tidak menginap. Guru kejuruan lebih berat lagi karena harus menempuh diklat pola 100 JP untuk 1 KK. Berati yang jumlah nilai merahnya 10 diklatnya 10 minggu. Lalu bagaimana tugas mengajarnya?

Bagi guru yang nilai KK merahnya maksimal 5 diklat daring, yang merahnya 6 atau 7 diklat daring kombinasi. Waktu diklat 6 minggu, kalau merahnya 7 berarti 7 kali 6 minggu 42 minggu, atau 10 bulan., padahal waktu yang tersedia cuma 2 bulan.

Guru yang berusia di atas 40 tahun, saat sekolah dulu belum mengenal komputer. Banyak diantaranya sampai sekarang belum bisa mengoperasikan komputer. Apalagi yang usianya di atas 50 (oversek). Bagaimana cara mengikuti diklat daring?

Semua misteri di atas, bulan depan: September- Oktober akan terjawab. Perubahan program mungkin saja terjadi mengingat situasi kondisi. Biarlah para penentu kebijakan dan staf ahlinya yang memikirkannya. Bagi guru ada hal yang lebih penting daripada memikirkan misteri, pelajari modul diklat terutama yang KK merah. Program GP bertujuan meningkatkan kompetensi guru yang muara akhirnya pada peningkatan kualitas pendidikan Indonesia, sehingga wajib kita dukung. Guru wajib selalu meningkatkan kompetensi. Modul diklat bias diunduh, bagi guru yang belum terbiasa mengoperasikan komputer, modul bisi dicetak. Insya Allah UKG 2016 mendapat nilai memuaskan.

Pustaka

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional: Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta. Pusat Bahasa. 2008

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan :Guru Pembelajar Pedoman Program Peningkatan Kompetensi Moda Tatap Muka, Dalam Jaringan (Daring), dan Daring Kombinasi . Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun