Mohon tunggu...
Jose Natanael
Jose Natanael Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Temanggung-Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Warna Mampu Bercerita tentang Tanah

4 Maret 2018   08:38 Diperbarui: 4 Maret 2018   08:58 5382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: http://soilnews.feedsynews.com/each-state-given-its-own-soil-emblem/?doing_wp_cron=1520100888.6517040729522705078125)

Jika kita berbicara tentang kesuburan tanah, maka apa yang terlintas di pikiran anda? Pastinya sebagai orang awam yang tidak mengerti tentang tanah akan bertanya-tanya bagaimana caranya melihat kesuburan suatu tanah? Apa indikatornya? Cukup dengan melihat warna tanah maka kita dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah. Mengapa demikian? Warna adalah salah satu karakteristik tanah yang paling nyata dan sering digunakan untuk memerikan tanah. Warna tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap pertumbuhan tanaman, tapi secara tidak langsung menunjukkan kandungan bahan organik yang ada di tanah tersebut.

Warna Tanah

Hampir semua warna terdapat di dalam tanah, misalnya putih, merah, cokelat, kelabu, kuning, dan hitam, bahkan biru pun ada. Pada dasarnya, warna tanah tidak murni, melainkan campuran (contoh: kelabu, coklat, karat). Warna tanah merupakan gabungan warna-warna dari komponen tanah seperti oksida besi (merah, cokelat karat), humus (hitam, cokelat), kwarsa (putih), dan lempung (kelabu, putih).

Bahan Organik (BO)

Apa itu bahan organik? Mengapa ada di tanah? Apa manfaatnya? Bahan organik adalah bahan yang terdapat di dalam atau permukaan tanah yang berasal dari sisa tumbuhan, hewan, dan manusia yang terdekomposisi. Manfaat bahan organik untuk memperbaiki struktur tanah, sumber unsur hara N, P, K dan unur lain, dan menahan air.

Warna Tanah Sebagai Indikator Kesuburan Tanah

Warna tersirat sebagai indikator kandungan bahan organik. Secara umum, bahwa semakin gelap warna suatu tanah maka semakin tinggi produktivitasnya karena tingginya kandungan bahan organik. Sedangkan warna cerah disebabkan oleh berlimpahnya mineral (kwarsa) yang dimana mineral tersebut tidak bermanfaat bagi tanaman. Urutan produktivitas secara menurun berdasarkan warna tanah adalah sebagai berikut : hitam, cokelat, cokelat karat, cokelat kelabu, merah, kelabu, kuning, dan putih.

1. Warna tanah hitam, cokelat

(sumber: http://soilnews.feedsynews.com/each-state-given-its-own-soil-emblem/?doing_wp_cron=1520100888.6517040729522705078125)
(sumber: http://soilnews.feedsynews.com/each-state-given-its-own-soil-emblem/?doing_wp_cron=1520100888.6517040729522705078125)
Tanah yang berwarna kelabu hitam dapat diduga tergolong jenis grumusol atau andisol, tanah grumusol baik untuk bertanam padi. Sedangkan, tanah andisol cocok untuk tanaman sayuran.

2. Warna tanah merah

(sumber: http://soilnews.feedsynews.com/each-state-given-its-own-soil-emblem/?doing_wp_cron=1520100888.6517040729522705078125)
(sumber: http://soilnews.feedsynews.com/each-state-given-its-own-soil-emblem/?doing_wp_cron=1520100888.6517040729522705078125)
Tanah yang berwarna merah drainase dan aerasinya baik, tetapi kandungan bahan organiknya rendah. Tingkat perkembangan tanah umumnya sudah lanjut sehingga menyisakan mineral berat yang sulit atau tahan lapuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun