Bulan Ramadhan selalu menjadi momen istimewa bagi banyak orang di seluruh dunia. Di tengah hiruk pikuk dan kesibukan kehidupan sehari-hari, bulan suci ini membawa kita pada perjalanan nostalgia yang menghangatkan hati.
Salah satu hal yang paling saya rindukan dari masa kecil adalah hidangan-hidangan tradisional yang selalu mengisi meja berbuka puasa. Mari kita berkelana kembali ke kenangan manis masa kecil dengan 5 hidangan berbuka puasa tradisional berikut ini:
1. Kolak Pisang
Siapa yang tidak tergoda dengan aroma harum kolak pisang saat mendekati waktu berbuka? Potongan-potongan pisang yang lembut, direbus dalam kuah santan gula jawa yang kental, merupakan cita rasa yang tak terlupakan. Kolak pisang tidak hanya menyegarkan tenggorokan setelah seharian menahan haus, tetapi juga menghadirkan kenangan hangat bersama keluarga di meja makan.
2. Dadar Gulung
Dadar gulung, camilan manis yang selalu dinantikan di setiap Ramadhan. Adonan tepung terigu yang digulung dengan kelapa parut dan gula menjadi hidangan yang menggugah selera. Setiap gigitan dadar gulung membawa kita pada kenangan senja yang indah, di mana kebahagiaan terpancar dari senyum ibu saat menyajikan camilan lezat ini.
3. Es Buah
Es buah, minuman segar yang memanjakan lidah dan menyegarkan jiwa. Potongan buah segar yang disiram dengan sirup manis dan disajikan dengan es serut adalah jawaban terbaik untuk meredakan haus setelah seharian berpuasa. Setiap tegukan es buah membawa kita kembali pada suasana riang di halaman rumah, di mana cerita-cerita dan tawa riang mengalir begitu lebat.
4. Es Campur
Es campur, minuman yang tak pernah gagal menyegarkan di tengah teriknya siang hari. Potongan buah segar yang disajikan dengan es serut dan sirup manis menjadi paduan yang sempurna untuk menyejukkan tubuh yang lelah. Tiap suapan es campur membawa kita pada kenangan manis di warung es, di mana cerita dan canda tawa teman-teman menjadi hiburan utama.
5. Bubur Sumsum
Bubur sumsum, hidangan penutup yang selalu menggoda selera di akhir makan. Terbuat dari tepung beras yang dimasak dalam santan dan gula, bubur sumsum menjadi pilihan yang tepat untuk menutup hidangan berbuka puasa. Setiap suapan membawa kita kembali pada momen-momen manis di malam Ramadhan, di mana doa-doa dan cerita bersama mengalir begitu damai.
Mari kita sambut Ramadhan dengan penuh kehangatan dan sukacita setiap kali kita menikmati hidangan tradisional ini. Semoga setiap suapan membawa kita kembali pada kenangan manis masa kecil yang selalu kita simpan dengan senyuman. Bersama-sama, mari kita rayakan Ramadhan dengan cinta dan kebersamaan, memadukan nostalgia masa lalu dengan harapan masa depan yang cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H