Mohon tunggu...
Rakhmat Nurdiansyah
Rakhmat Nurdiansyah Mohon Tunggu... -

pengamat yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

India dan Sapi yang Disakralkan

29 April 2012   15:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:58 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tulisan ini merupakan hasil review dari sebuah tulisan karya Marvin Harris yang berjudul "The Cultural Ecology of India's Sacred Cattle." Sebuah tulisan yang ingin menjelaskan secara lebih rasional mengapa sapi di India dianggap suci atau sakral. Karena yang saya tahu sebelum membaca tulisan dari Harris, sapi di India itu merupakan kendaraan dari Khrisna, ada juga sumber yang mengatakan bahwa sapi India adalah reinkarnasi dari dewa Siwa. Itulah yang mungkin dipahami masyarakat India selama ini. Keberadaan Marvin Harris disini mampu sedikit  mencerahkan saya bagaimana penjelasan agama itu dapat juga dirasionalkan.

Setelah membaca artikel dari Marvin Harris ini, ingin rasanya saya pergi ke India dan mencari apakah ada warung makan yang menjual daging sapi sebagai menu utamanya. Masyarakat hindu di India memang menganggap sapi sebagai binatang suci dan disakralkan. Pemahaman masyarakat India ini salah satunya juga dipengaruhi oleh Mahatma Gandhi yang berkampanye sebagai bentuk perlawanan terhadap Inggris dan Islam dengan program perlindungan sapi.

Dalam artikelnya ini, Harris mencoba menjelaskan secara pragmatis alasan masyarakat India mensakralkan sapi. Menurutnya, hal tersebut lebih kepada faktor ekonomi dan ekologi. Sapi di India sangat berjasa bagi kelangsungan hidup manusia dari bermacam perannya. Sapi betina misalnya, sangat diperlukan untuk dalam menghasilkan susu. Kemudian sapi jantan sangat dibutuhkan tenaganya untuk transportasi mengangkut barang. Kotoran sapi juga bermanfaat sebagai bahan bakar di India untuk memasak. Beberapa alasan tersebut menunjukkan nilai ekonomis yang dimiliki oleh sapi bagi masyarakat India. Sapi juga bukan merupakan binatang perusak yang mengganggu ekologi manusia. Jadi tidak masalah jika sapi berkembang baik di India.

Namun saya masih berpikir, apakah penjelasan dari Marvin Harris itulah yang juga dipercaya oleh masyarakat India. Marvin Harris melihat kasus ini tentu sebagai orang luar yang tidak secara langsung mengalami permasalahan ini. Saya rasa orang – orang India masih menganggap sapi sebagai binatang suci yang disakralkan diluar perannya dalam membantu ekonomi masyarakat India. Disini agama memang menjadi kekuatan yang mampu mempengaruhi pengikutnya. Pertanyaan saya, apakah agama selalu memiliki sisi rasional yang dapat menjelaskan segala fenomena yang dialami oleh manusia? Atau apakah pemikiran manusia sendiri yang semakin berkembang dan mampu merasionalkan agama?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun