Mohon tunggu...
zainudin zen
zainudin zen Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senantiasa bersyukur atas semua yang ada

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Saat Dahlan Tidak Ada Dalam Kementerian

28 Oktober 2014   17:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:27 4843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Statemen Dahlan adalah sinyal kuat kepada Jokowi bahwa ia siap bekerja pada pemerintahan yang baru. Tentu bekerja dalam bidang yang benar benar ia kuasai bukan yang asing yang Dahlan sendiri tak paham dinamikanya.

Kini saat namanya tak tercantum dalam daftar menteri Dahlan tetap seperti biasa. Tidak ada pernyataan kecewa atau menyesal sudah mendukung Jokowi - JK.

Bagi Dahlan menjadi menteri atau tidak takdirlah yang mengaturnya. Dahlan juga tahu diri bahwa dukungannya tidaklah seberapa dibanding tokoh atau kelompok partai yang sudah jauh hari mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi - JK. Jadi tidak perlu galau atau masygul memikirkannya. Sejumlah tugas berat sosiopreneurship untuk Indonesia sudah menunggunya.

Tidak pula terdengar komentar negatif Dahlan terhadap penggantinya Rini Soemarno sebagai meneg BUMN baru. Padahal pendukung dan relawan Jokowi sendiri demo menolak Rini yang dicurigai tidak bersih dan masuk dalam radar KPK. Dahlan Iskan bahkan memuji bahwa sebagai mantan dirut Astra tentu kualitas Rini sangat mampu untuk mengelola ratusan BUMN. Dahlan hanya menitip pesan agar BUMN dijaga dari segala bentuk intervensi dan praktik korupsi.

Melihat kedekatan Dahlan Jokowi selama ini entahlah bila kedua orang itu memiliki kesepakatan sendiri. Asal untuk kepentingan negara Dahlan pasti mendukungnya. Yang jelas tanggal 16 Oktober kemarin Jokowi khusus menemui Dahlan Iskan di kantor negara BUMN. Presiden terpilih itu mendatangi Dahlan bukan memanggilnya ke istana. Entah apa yang dibicarakan yang jelas hasil akhirnya nama Dahlan tidak ada dalam kementrian.

Suatu hal yang kemudian membuat kegaduhan bahwa ada anggapan Dahlan kembali menjadi korban PHP jilid berikutnya. Padahal kita tidak tahu komunikasi antara keduanya. Jokowi mungkin sangat butuh bantuan Dahlan tapi sebagai petugas partai hal itu tidak bisa ia lakukan setidaknya untuk sekarang. Bagaimana jika di tengah jalan tiba tiba Dahlan masuk dalam kabinet kerja. Tidak ada yang mustahil dalam dunia politik.

Kelak kita akan sama sama buktikan apakah pernyataan Jokowi bahwa sebagian dirinya ada dalam diri Dahlan benar benar nyata atau kualitas dia hanya sebatas petugas partai berbaju putih yang cuma piawai beretorika dengan slogan kerja belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun