Mohon tunggu...
zainudin zen
zainudin zen Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senantiasa bersyukur atas semua yang ada

Selanjutnya

Tutup

Politik

Haruskah Jokowi Dimakzulkan?

12 Februari 2015   02:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:22 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14236581591070989507

Memakzulkan Jokowi juga bukan pekerjaan mudah meski tidak mustahil dilakukan. Memakzulkan Jokowi ibarat membuka kotak pandora. Kita tidak tahu apa yang bakal keluar setelah kotak terbuka. Makanan yang kita harapkan, racun mematikan yang kita dapatkan. Bukannya angin sepoi sepoi malah angin ribut dan badai yang keluar.

Hanya Tuhan yang tahu apa isi kotak pandora itu sebenarnya. Sebagai manusia kita tentu punya nalar dan kekuatan untuk berusaha. Kita tentu tidak ingin bangsa ini hancur gara gara Jokowi seorang. Tapi Kita juga tidak ingin pemimpin kita dipermalukan. Kecuali Presiden dengan sengaja mempermalukan dirinya sendiri dengan selalu diam dan patuh saat diintervensi.

Cukup sudah peristiwa G30S/PKI dan kerusuhan 1998 sebagai huru hara terakhir pergantian kekuasaan. Kalaupun harus mengganti Jokowi di tengah jalan kita berharap tidak ada satu nyawapun yang hilang di jalan. Bangsa ini sudah terlalu letih untuk kembali pada konflik politik berkepanjangan.

Bila Tuhan memang mentakdirkan Jokowi tetap di istana hingga lima tahun kedepan, semoga ada perubahan dari Presiden Jokowi menuju yang lebih baik. Bila Tuhan memang mentakdirkan usia jabatannya tidak lama lagi semoga ini adalah jalan terbaik bagi bangsa ini. Sebagai pelajaran bahwa bangsa ini bisa melewati pergantian kekuasaan di tengah jalan tanpa ada kekerasan.

Semoga Presiden cepat tanggap dan memahami gejolak sebagian besar rakyat yang resah di bawah kepemimpinannya. Jangan sampai menunggu rakyat melakukan revolusi yang berujung anarki. Jokowi tentu ingin dikenang sebagai negarawan. Bukan kenangan buruk sebagai kesalahan terbesar yang pernah dilahirkan oleh republik ini...

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun