Mohon tunggu...
Jlo Vera
Jlo Vera Mohon Tunggu... -

indahnya BERBAGI

Selanjutnya

Tutup

Puisi

J LO

24 Desember 2010   03:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:26 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang cerah , secerah harapanku akan kehidupan ini. Dan hari ini giliran waktunya aku menyetrika baju. Seperti hari biasanya disaat aku menyetrika baju selalu di ada jlo yang menemaniku. Tetapi hari ini jlo tidak menemaniku seperti biasanya , dan kulihat dia sedang duduk seperti melamun dan memikirkan sesuatu , entah apa yang dipikirkan dia pastinya aku tidak tau . Kuhampiri dia dan mengajaknya menemaniku menyetrika baju seperti yang biasa dia lakukan.

Entah kenapa hari ini begitu aneh sikap jlo , tak seperti hari biasanya. Kali ini sepertinya dia memang tidak mau menemaniku dan asik dengan dunia melamunya. Saat aku membalikkan badan hendak meninggalkannya, terhenyak aku dan bertanya aku pada diriku , apakah yang barusan ku dengar itu nyata atau tidak , atau juga mungkin hanya pikiranku saja yang sedang di penuhi dengan masalah - masalah yang ada.

Kuhampiri dia ( jlo ) dan ku pandang matanya ( sepintas terlihat gila tingkah laku saya ini ) . Suara itupun terdengar di telingaku lagi , suara yang entah darimana dan tak tau asal usulnya. Karena memang selama ini saya sudah menganggap diri saya gila, ya tidak ada salahnya saya mendengarkan suara itu.

Suara yang kudengar : " mengapa engkau selalu membelaku dan selalu melindungiku , vera ? "

Saya : " benarkah ini suara hatimu padaku jlo ? " ( sambil kutatap matanya ).

Suara yang kudengar : " di saat -saat ku sedih , kenapa kamu masih mau membantuku ?"

Saya : " taukah kamu jlo kenapa aku berbuat seperti itu padamu , selain aku mengaggapmu sebagai
temanku , hal lain dari itu adalah karena aku dan kamu menghirup nafas yang sama. Nafas yang seperti TUHAN berikan kepadaku ."
Kutatap matanya lagi dan tersadar aku dari semua percakapan yang baru saja terjadi. Kutinggalkan dia dan mulailah aku melakukan tugas yang seharusnya aku lakukan sedari tadi yaitu menyetrika baju - bajuku .

TERIMAKASIH ku kepada-MU.

Tambahan pembelajaran untuk hidupku .
Love You Suamineaku .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun