Lomba balap mobil Formula 1 merupakan salah satu cabang olahraga terbaik dan juga termahal. Cabang olahraga yang juga di sebut perlombaan jet darat ini sangatlah bergengsi di kalangan para pencinta otomotif ataupun orang awam sekalipun. Formula 1 telah dimulai sejak 1950 dan seluruh hal tentang olahraga yang melahirkan banyak legenda pembalap-pembalap hebat salah satunya yaitu Michael Schumacher ini diatur oleh Fédération Internationale de l'Automobile (FIA).
Formula 1 yang  berdiri setelah lima tahun negara kita Indonesia merdeka dan belum ada satupun pembalap asal Indonesia yang ikut berpartisipasi di ajang yang di selenggarakan setiap tahun tersebut. Negara kita hanya cukup menjadi penonton dan mendukung para pembalap-pembalap hebat dari negara-negara lain yang menyumbangkan warga negara mereka ikut berpartisipasi untuk menjadi yang tercepat. Tentunya kita sebagai warga Negara Indonesia sangat merindukan hadirnya pembalap dengan bendera Merah Putih di setiap balapan.
Penantian panjang para pencinta otomotif tanah air akhirnya berakhir, tepatnya pada balapan musim 2016. Rio Haryanto berhasil menorehkan namanya dalam sejarah bangsa ini sebagai orang Indonesia pertama yang ikut balapan Formula 1. Rio Haryanto yang pada musim balapan tahun 2015 sukses menduduki peringkat empat klasemen akhir GP2 atau balapan setingkat di bawah Formula 1 ini tergabung bersama tim Manor Racing di balapan Formula 1 2016.
Sempat menjadi pembicaraan dan harapan banyak orang ketika Rio Haryanto berhasil tampil di Formula 1 namun pencapaian yang di dapat Rio Haryanto sejauh ini sangat buruk. Bagaimana tidak, hingga balapan ke 10 di GP Inggirs Sirkuit Silverstone dari total 22 seri yang akan di lalui dan dari total 23 pembalap, Rio Haryanto berada di posisi paling buncit dan belum mengoleksi satu poin pun.Â
Dengan pencapaian Rio Haryanto sejauh ini di Formula 1 membuat saya menjadi dilema dalam menyikapi kenyataan yang terjadi sekarang dan mungkin apa yang saya rasakan juga dirasakan oleh masyarakat Indonesia lainnya. Di satu sisi kita sebagai warga Indonesia tentunya merasa sangat bangga dengan Rio Haryanto berhasil menembus balapan sekelas Formula 1 dan dengan tampilnya Rio Haryanto menjadikannya sebagai satu-satunya pembalap Asia di ajang Formula 1 musim 2016 sedangkan disisi lainnya kita merasa sedih karena Rio Haryanto tidak mampu berbicara banyak setidaknya sampai sejauh ini.
Apakah langkah Rio Haryanto naik kelas ke Formula 1 dari GP2 merupakan suatu blunder?. Kita bisa melihat di balapan GP2 musim lalu Rio Haryanto merupakan pembalap papan atas yang selalu di unggulkan di setiap race. Jika tetap bertahan di GP2 kans untuk menjadi juara dunia bagi Rio Haryanto sangatlah terbuka. Untuk saat ini dan melihat kenyataan yang ada, Rio Haryanto belumlah pantas berada di balapan sebesar Formula 1.
Sebagai warga negara Indonesia tentunya kita tidak ingin negara kita direndahkan oleh negara lain. Saya akhirnya berfikir tidak ada gunanya berpartisipasi di suatu ajang besar sekelas Formula 1 kalau hasilnya seperti ini. Apakah kebanggan kita sebagai Masyarakat Indonesia jika berbicara Formula 1 hanya sampai sebatas adanya orang Indonesia di ajang tersebut walaupun pencapaiannya sejauh ini jauh dari kata bagus. Saya pribadi tidak merasa bangga dengan hal tersebut dan mungkin ada masyarakat Indonesia lainnya yang sependapat dengan saya.Â
Saya lebih bangga dengan atlet-atlet yang menyumbangkan gelar bagi negara kita atau setidaknya di perhitungkan di cabang olahraga yang menjadi bidang masing-masing walaupun cabang olahraga atau turnamen yang mereka ikuti tidak sebesar Formula 1 daripada merasa bangga dengan pencapaian seorang Rio Haryanto yang berhasil tampil di Formula 1 namun kita saksikan sejauh ini hanya sebagai pemanis di ajang tersebut. Pencapaian Rio Haryanto di GP2 lebih membanggakan dibanding pencapaian saat ini.
Apabila muncul pertanyaan lebih memilih mana? Rio Haryanto menjadi juara dunia di balapan GP2 atau Rio Haryanto tampil di Formula 1 namun dengan pencapaian seperti sekarang ini. Saya yakin hampir sebagian besar masyarakat Indonesia memilih Rio Haryanto Juara Dunia di GP2 walaupun kita ketahui bersama bahwa GP2 kelasnya berada di bawah Formula 1.
Terlepas dari semua hal kurang baik yang diraih Rio Haryanto sampai race ke 10 Formula 1, harapan Semoga kedepannya Rio Haryanto bisa memberikan kebanggan yang sebenarnya bagi kami masyarakat Indonesia bukan hanya sekedar kebanggan karena dirinya berhasil tampil di balapan Formula 1 harus tetap kita berikan. Teruslah berkembang Rio Haryanto dan jadilah pembalap yang diperhitungkan dalam ajang Formula 1!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H