Mohon tunggu...
1125yAD
1125yAD Mohon Tunggu... mahasiswa -

menulis sebagai refleksi atas kebaikan hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjuangan Kartini Belum Selesai!

23 April 2018   22:44 Diperbarui: 23 April 2018   22:46 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi suatu keniscayaan apabila sebuah nilai perjuangan membutuhkan proses untuk dapat diaplikasikan secara nyata. Juga menjadi keharusan apabila esensi perjuangan itu membutuhkan generasi penerus yang mampu memegang teguh ajaran perjuangan tersebut. Maka disini dapat disimpulkan bahwa perjuangan seorang Kartini belum selesai. Hal itu tidak dimaknai agar kita mengharap kepada Tuhan untuk menghidupkan kembali sosok Kartini di dunia fana ini . Akan tetapi Kartini -- Kartini jaman sekarang  yang bertanggung jawab untuk membumikan nilai tersebut. 

Sosok Kartini modern yang telah berubah bentuk menjadi seorang wanita karir, guru, pengusaha, aktivis kemanusiaan, politisi, ibu rumah tangga dan seluruh wanita Indonesia yang telah merasakan udara  kebebasan sebagai seorang wanita yang telah lepas dari dominasi budaya patriarki. Sosok Kartini  yang sadar akan jati diri kewanitaannya untuk kemudian mampu menebarkan pesan -- pesan keadilan dan kesetaraan bagi peningkatan derajat wanita Indonesia untuk selamanya.

Sungguh betapa mulia sekali perjuangan yang telah engkau lakukan bagi kemerdekaan kaum wanita di Indonesia. Kartini tanpamu, wanita di Indonesia tidak akan pernah mengecap manisnya pendidikan, tidak akan mampu menduduki posisi puncak dalam struktur masyarakat, perusahaan dan pemerintahan. Kartini tanpamu wanita Indonesia masih berkubang dalam lumpur kebodohan dan kehinaan. 

Semoga engkau di Alam Sana tetap berada dalam kasih sayang dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Wahai Ibu Kartini, doakan kami agar selalu mengikuti gerak nadi perjuanganmu."Pergilah. Laksanakan cita-citamu. Kerjalah untuk hari depan. 

"Kerjalah untuk kebahagiaan beribu-ribu orang yang tertindas di bawah hukum yang tidak adil dan paham-paham yang palsu tentang mana yang baik dan mana yang buruk. Pergi. Pergilah. Berjuanglah dan menderitalah, tetapi bekerjalah untuk kepentingan yang abadi" [Surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun