Indonesia tampaknya sudah saatnya berbenah diri, dalam misi memperbaiki Indonesia kita sudah satu langkah berjalan dengan menetapkan model Jokowi sebagai panutan generasi muda. Jadi pemimpin pemimpin muda berikutnya pasti terinspirasi dengan legenda hidup ini . Rencana besar merubah Indonesia keseluruhan dimulai dari ini, dan langkah berikutnya memang betul adalah dicari next Jokowi Ahok.
Terinspirasi dari tulisan Abbah Jappy
http://politik.kompasiana.com/2012/12/14/indonesia-masih-membutuhkan-32-jokowi-ahok-515956.html
karena tanpa adanya Jokowi dan Ahok lain sepertinya belum bisa merubah Indonesia secara keseluruhan.
Kini dibuka lowongan yang sebesar besarnya untuk calon pimpinan daerah yang mumpuni,
Namun mungkin untuk mendapatkan calon calon yang betul betul hebat ada beberapa kriteria, meski banyak dari orang Indonesia tentu memiliki jiwa Nasionalis dan hati yang melayani, namun mungkin membutuhkan beberapa polesan lebih dari sekedar keinginan , dari  yang penulis pikirkan berikut ini sebaiknya kriteria kriteria yang perlu dikembangkan bagi siapapun yang terpangil untuk menjadi Next Jokowi Ahok
1. Kenapa Ahok dan Jokowi tidak tertarik memperkaya diri melalui jabatan ? karena manajmenen dan skill mengelola usaha sudah memberikan ketentraman dan kemampuan yang mumpuni untuk mendatangkan uang, disamping itu bergerak sebagai wirausahawan yang berhasil memberikan kebanggan dalam mencari uang. Dimana dengan menguasai cara mencari uang seperti itu, korupsi menjadi cara yang ngak keren dalam mencari uang, atau mungkin istilahnya cara pecundang untuk sukses dibisis. Orang bisnis yang mengandalkan kekuasaan dan kongkalikong sebenarnya rendah skill manajemennya, ketergantungan hidupnya dan perusahaannya adalah berdasarkan tender yang curang.Orang ini adalah wirausaha boongan.Dan rentan korupsi. Jadi skill manajemen yang baik sangat menentukan membentuk watak yang baik. Skill manajemen inilah juga yang menjadi pegangan pada saat memimpin, tidak ada lagi try and error yang coba coba. Untuk mengasah skill tsb mungkin ada baiknya dengan pengalaman.
2. Tentu saja nilai nilai yang dipegang juga sangat menentukan, kadang pengalaman seseorang yang membuat nilai nilai tersebut yang merupakan karakter yang kuat dari seseorang, nilai nilai hal yang sangat penting selain manajemen, namun sepertinya tanpa manajemen nilai nilaipun tidak bermanfaat buat seluruh masyarakat, dan manajemen tanpa  nilai mungkin bisa membuat seseorang keluar jalurnya
3. Keinginan melayani masyarakat, Banyak orang yang memiliki nilai dan skill manajemen, tetapi tidak terpanggil untuk menjadi pelayan masyarakat, tentuknya keinginna melayani masyarakat sangat dibutuhkan.
4. Kepemimpinan, biasanya dapat terbentuk dari kepercayaan diri akan nilai nilai, dan kemampuannya yang secara otomatis dapat menetapkan arah yang akan dipimpinya.
5. Selanjutnya karena berbicara mengenai politik maka sangat mungkin terbawa arus politik, sepertinya perlu bersiap siap diri juga untuk suatu waktu terjun dalam politik.
6. Bagaimana ya mendaftarnya jika sudah punya skill dan keinginan di atas, saya rasa masuk saja partai politik, dan skill manajemen yang dimiliki sebenarnya bisa otomatis menunjukan langkah langkah yang perlu.
Bagi yang memilikinya sedang ditunggu masyarakat banyak, untuk bersedia memimpin bangsa ini, semoga kita mempunyai banyak Jokowi Ahok ke depannya=)
Atau mungkin perlu dibentuk Jokowi Ahok Leader training Center, dimana fungsinya menelurkan calon pimpinan berkarakter, dimana orang yang lulus dari sana dapat diandalkan untuk memimpin ini untuk menjawab masalah kepercayaan, dimana mungkin saja orang yang berkualitas sangat sulit mencapai puncak pimpinan daerah karena alur birokrasi partai yang penuh kepentingan, bahkan memperkenalkan kepada masyarakat ramaipun butuh waktu dan pembuktian yang bertahun tahun sehingga menjadi lama.
Dengan adanya Jokowi Ahok Leader trainging Center mungkin setiap jebolannya bisa segera dikenal masyarakat luas dan lebih mudah dipilih dan mempercepat proses pengantian kepala daerah di 33 provinsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H