Mohon tunggu...
Putu Hadi Purnama Jati
Putu Hadi Purnama Jati Mohon Tunggu... Administrasi - Simple Life, High Thinking

Blogger Teknologi, Penggemar Wordpress dan SEO.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Teknologi Pengenalan Wajah dan Apa yang Seharusnya Kita Bicarakan

11 Agustus 2020   01:45 Diperbarui: 11 Agustus 2020   14:07 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kumpulan data wajah yang banyak ini merupakan sebuah tumpukan emas bagi para hacker. Saat data wajahnya berhasil mereka dapatkan lewat celah yang ada di cloud, kita tidak akan pernah tahu untuk apa data tersebut digunakan.

Seringnya data yang bocor mereka perjualbelikan di darkweb, selanjutnya terserah si pembeli mau memanfaatkannya untuk apa. Berbeda dengan barang fisik yang kalau dicuri akan kamu tindaklanjuti, kehilangan data tidak pernah kamu rasakan langsung.

Kesalahan Deteksi Wajah

Teknologi pasti tidak mungkin 100 persen akurat sekalipun sistem face recognition dilatih dengan memberikan masukan yang sangat banyak. Repotnya kalau ada pencuri yang mirip dengan kamu, dan sistem menuduh kamu, ini akan menjadi bencana berikutnya.

Ousmane Bah, adalah salah seorang yang menjadi korban untuk kesalahan teknologi face recognition. Seseorang secara ilegal memakai identitasnya (kecuali wajahnya) dan ia dituduh mencuri aksesoris di toko Apple sebesar $1200.

Apple menggunakan sistem pengenalan wajah dan menyimpulkan bahwa Bah adalah pelakunya. Kasus ini berakhir dengan tuntutan balik Bah sebesar 1 miliar dolar ke Apple.

Ide elit global yang mengatur dan memonitoring kita itu sudah pernah kejadian. Berikutnya saya akan menjelaskan contoh kasus yang pernah terjadi.

Contoh Kejadian Nyata Masalah Data Privacy

Project PRISM dan Snowden Sang Pahlawan

Surveillance atau pengawasan pada dasarnya dilakukan untuk keperluan tertentu. Paling sederhana, misalnya orangtua yang mengawasi anaknya dengan CCTV di kamar agar dengan sigap mengetahui gerak-gerik anak seperti menangis, terjaga, atau hal-hal lain. 

Yang paling umum adalah pemasangan CCTV di toko untuk mengetahui jika ada suatu tindakan berbahaya, misalnya maling, yang masuk ke toko.

Contoh tadi biasa kita lihat di kehidupan sehari-hari, bagaimana kalo hal tersebut dilakukan oleh aktor besar seperti perusahaan atau bahkan negara? 

Bicara negara, hal yang paling mungkin kita asosiasikan dengan pengawasan ini adalah agen rahasia. Pengawasan dilakukan untuk melakukan pencegahan semenjak dini seperti misalnya mendeteksi terorisme karena pada dasarnya keberadaan intelijen diperlukan untuk mencegah hal-hal buruk terjadi tanpa kita sadari.

Sejak September 2011, pemerintah Amerika Serikat meningkatkan kemampuan intelijen untuk mengumpulkan data dan informasi dari orang asing dan rakyatnya sendiri. Salah satu proyeknya diberi kode PRISM, sebuah alat untuk menangkap data pribadi semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun