Ilustrasi: Foto: www.babymed.comÂ
"Orang-orang jaman dulu hidupnya lebih lama dari orang-orang jaman sekarang"
Pernah denger pernyataan ini? kamu akan meng-amini pernyataan semacam ini karena berpikir bahwa makanan-makanan jaman sekarang itu jauh lebih berbahaya ketimbang dulu. Bayangkan saja, makanan yang kita makan banyak mengandung MSG, udah gitu pewarna tekstil, dan yang paling baru beras aja pake plastik, gak heran dong ya kalo anak jaman sekarang hidupnya gak akan selama orang jaman dulu?
Pertanyaannya, pernahkah kamu benar-benar membuktikan bahwa orang jaman dahulu hidupnya lebih panjang? apakah kamu mencontohkan ada nenek-nenek atau kakek-kakek yang umurnya mencapai 100an tahun lalu itu adalah sebuah bukti bahwa kesehatan di jaman terdahulu lebih terjamin ketimbang sekarang?
Saya pengen mengajak kamu untuk membiasakan diri tidak menelan banyak fakta yang hanya berupa "selentingan" atau anggapan-anggapan salah yang terlalu banyak diamini sampe jadi benar. Seliweran informasi memang tidak terkontrol di dunia internet, tetapi kamu dianugerahi kecerdasan untuk memvalidasi sesuatu sebelum menelannya.
So, mari kita bercerita tentang topik : manakah orang yang berumur lebih panjang? orang jaman sekarang atau jaman dahulu?
Jika kita ingin membandingkan dua hal ini, maka kita harus tahu nilai yang menggambarkan lamanya orang hidup yang bisa dijadikan pedoman. Berbicara lamanya hidup, maka kita punya sebuah angka yang bernama Angka Harapan Hidup atau dalam bahasa Inggrisnya Life Expectancy.
Untuk mengerti definisinya, marilah kita mengutip lembaga yang bisa percayai secara ilmiah yaitu Badan Pusat Statistik :
Rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Untuk lebih lengkapnya, saya berikan yang dari Wikipedia :
Life expectancy is a statistical measure of how long a person or organism may live, based on the year of their birth, their current age and other demographic factors including gender. At a given age, life expectancy is the average number of years that is likely to be lived by a group of individuals (of age x) exposed to the same mortality conditions until they die.
Singkatnya, Angka Harapan Hidup adalah sebuah prediksi rata-rata lama seorang individu akan hidup berdasarkan tahunnya lahir dan bagaimana situasi mortalitas yang ada di lingkungannya. Sebagai contoh, Angka Harapan Hidup Indonesia di Tahun 1988 adalah 62,57 tahun. Maka bayi yang lahir di tahun 1988 itu diprediksi rata-rata akan mencapai umur 62 - 63 tahun, tetapi ini tidak bisa diartikan bahwa mereka yang lahir di tahun tersebut akan mati di umur 62-63 karena angka tersebut melihat situasi mortalitas di masa itu dan kesehatan setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda.
Clear? so kita sepakat dulu akan memakai angka ini untuk membandingkan nilainya dari tahun ke tahun. Sekarang mari kita bedah tentang opini bahwa orang jaman dahulu hidupnya lebih panjang daripada orang jaman sekarang. Kita tinggal melihat bagaimana grafik Life Expectancy dari tahun ke tahun, berikut grafik yang pastinya kamu mengerti cara membacanya :
Dengan melihat grafik di atas, apakah kamu sudah bisa menyimpulkan bahwa argumen "orang jaman dulu hidupnya lebih lama" itu benar adanya?
Yup, faktanya adalah orang yang lahir jaman dahulu memiliki angka harapan hidup lebih kecil dibandingkan orang yang lahir jaman sekarang. Lebih detail lagi jika kita lihat di garis "World", orang yang lahir di tahun 2000 ke bawah ternyata Angka Harapan Hidupnya lebih kecil ketimbang orang yang lahir di tahun 2000 ke atas.
Tapi itu kan di Asia dan Dunia, Indonesia gimana?
Oke, mungkin saja secara agregat Angka Harapan Hidup di Asia meningkat, lalu bagaimana dengan di Indonesia? Kalo kamu ingin mencoba melihatnya sendiri, silahkan ketik "Life Expectancy Indonesia 2012" maka kamu akan disuguhi grafik seperti ini :
FYI, Angka Harapan Hidup Indonesia di tahun 2013 adalah sebesar 71. Grafik di atas dilengkapi dengan perbandingan Malaysia dan India. Sayang sekali Angka Harapan Hidup kita masih di bawah tetangga Malaysia walaupun masih di atas India. But wait, fokus kita adalah trend angkanya, ternyata dari tahun 1960 sampai 2012 naik terus yak :D.
Video di bawah ini akan lebih memperjelas lagi bagaimana pergerakan Angka Harapan Hidup di dunia. Kamu akan semakin mengerti negara-negara mana yang pesat perkembangannya dan mana yang stagnan.
Bagaimana di Jaman Pre-Histori?
Lebih parah, karena saat itu Angka Harapan Hidup hanya 25-40 tahun dimana laki-laki hidupnya lebih panjang. Kok bisa tahu? ya dong, kan bisa dilihat dari fosil-fosil yang ditemukan bisa dicek berapa rata-rata hidup mereka. Memang banyak yang mencapai 70-80 tahun tetapi kematian anak juga sangat tinggi di jaman tersebut. Kamu bisa membacanya disini jika penasaran tentang pengobatan saat jaman pre-histori.
Belum selesai, pertanyaannya adalah kenapa kok bisa terjadi kenaikan Angka Harapan Hidup?
Padahal kamu pikir makanan-makanan yang beredar sekarang bisa bikin harapan hidup kita menurun. Banyak hal yang menjadi faktor kenapa ini terjadi, tetapi sudah pasti dunia Ilmu Pengetahuan yang berkembang adalah jawaban general mengapa Angka Harapan Hidup Manusia semakin tinggi.
Dulu sakit flu saja bisa membuat seseorang meninggal, bandingkan sekarang kita punya rumah sakit dan dokter serta perkembangan dunia medis terutama teknologinya yang membuat banyak penyakit tertangani.
Saya pengen mengajak kamu melihat sebuah grafik lain yang berhubungan juga dengan Angka Harapan Hidup. Tadi kita sempat membahas tentang teknologi yang merupakan salah satu faktor peningkatan Angka Harapan Hidup. Sederhananya, kalo trend teknologinya naik maka wajar jika Angka Harapan Hidup juga ikut naik karena itu menyangkut cara-cara terbaru menangani penyakit.
Bagaimana sih perkembangan teknologi?
Kita mulai dengan Hukum Moore yang mengatakan bahwa Ia mengatakan bahwa pertumbuhan kecepatan perhitungan mikroprosesor mengikuti rumusan eksponensial. Dalam grafiknya, Moore mengatakan bahwa jumlah transistor akan dua kali lipat selama 18 bulan. Lihat grafiknya di bawah ini :
Sejatinya sebuah komputer adalah sebuah Mesin Turing (siapa Alan Turing? kamu bisa menonton film The Imitation Game), yaitu sebuah mesin yang cara bekerjanya sama secara fundamental - melakukan sebuah seri operasi. Computing power adalah sebuah pengukuran dari sebuah operasi yang dilakukan atau kalkulasinya perdetik. Silahkan lihat bagaimana perkembangan Computing Power di grafik bawah ini :
Dengan tingkat Computing Power yang bisa diprediksi seperti ini, kita bisa melihat perkembangannya sama seperti apa yang Moore temukan yaitu mengikuti Trend Eksponensial. Hal yang bisa menjadi catatan buat kamu adalah : Smartphone di masa yang akan datang akan melebihi kepintaranmu di tahun 2030 :P
Seorang futurist Ray Kurzweil juga mengamini hal ini bahwa perkembangan teknologi manusia mengikuti trend eksponensial. Ia menuangkan dalam Essaynya Human History’s Law of Accelerating Returns, kamu bisa baca disini -> http://www.kurzweilai.net/the-law-of-accelerating-returns
Kembali pada topik trend teknologi, ada 3 cara jalan untuk mengukur trend teknologi yaitu :
- Kapabilitas
- Biaya, Finansial, atau Energi
- Ukuran atau Akurasi
Di grafik sebelumnya kita melihat peningkatan kekuatan komputasi sebesar 1000 dalam 15 tahun terakhir saat biaya dan ukurannya juga semakin kecil. Hal ini memungkinkan kita menyematkan kekuatan superkomputer berpuluh tahun lalu ke sebuah laptop kecil. Itulah contoh bagaimana kita bisa melihat secara nyata perkembangan teknologi dari 3 jalan di atas.
Berikut ini adalah list teknologi dari 3 aspek pengukurannya :
Perlu kamu ingat lagi bahwa teknologi di atas perkembangannya akan 2 kali lipat setiap 8 bulan sampai 2 tahun. Walaupun hari ini penyakit-penyakit seperti HIV yang belum ada obatnya dan Kanker yang belum ada cara mencegahnya secara ilmiah, tetapi kita punya harapan untuk anak-anak kita di masa yang akan datang memiliki umur yang jauh lebih panjang dengan ditemukannya cara menangani penyakit tersebut seiring dengan kemajuan teknologi.
Sekarang kamu tahu fakta umur orang jaman dahulu dan jaman sekarang beserta alasan pendukung orang yang lahir sekarang hidupnya lebih panjang. Tetapi secanggih apapun teknologinya, kita memang tidak pernah tahu tentang Kelahiran, Jodoh, dan Maut, sama seperti kita gak tahu siapa tokoh yang akan mati berikutnya di Game of Thrones.
Hahaha..
Bonus Video Lucu
Sumber :
- http://www.kurzweilai.net/the-law-of-accelerating-returns
- https://www.zenius.net/blog/5865/bias-statistik-demografi-dunia
- http://www.wikiwand.com/en/Prehistoric_medicine
- https://en.wikipedia.org/wiki/Moore's_law
- http://thinkexponential.com/invest/exponential-technology/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H