Mohon tunggu...
Sonya Deliana Putri
Sonya Deliana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 TEKHNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI

Menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Daging Nabati dan Kultur Jaringan: Solusi Pangan Berkelanjutan di Masa Depan

29 Januari 2025   21:39 Diperbarui: 29 Januari 2025   21:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Skalabilitas Produksi

Skalabilitas produksi juga menjadi tantangan besar dalam pengembangan daging kultur jaringan. Produksi massal masih dalam tahap percobaan dan perlu banyak investasi dan penelitian untuk memastikan bahwa daging kultur jaringan dapat diproduksi dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih rendah.

Kesimpulan

Daging nabati dan kultur jaringan adalah dua inovasi penting yang dapat memberikan solusi untuk tantangan ketahanan pangan dan keberlanjutan di masa depan. Daging nabati menawarkan alternatif bagi konsumen yang menghindari produk hewani, sementara daging kultur jaringan memberikan cara untuk memproduksi daging tanpa harus mengorbankan hewan atau lingkungan.

Meskipun kedua teknologi ini masih menghadapi tantangan dalam hal biaya, penerimaan konsumen, dan regulasi, prospek keduanya sangat menjanjikan dalam menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan, daging nabati dan kultur jaringan berpotensi menjadi bagian dari solusi global untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun