Di samping kasus positif Covid-19 dan kasus pasien meninggal selama pandemi melanda DIY, kasus pasien sembuh atau tingkat kesembuhan layak disampaikan kepada publik sehingga penyampaian info semakin komprehensif, melengkapi dan berimbang.
Perlu diketahui kasus sembuh setelah terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY hari ini (Rabu 7 Juli 2021) mencatat rekor tertinggi, sebanyak 800 pasien dinyatakan sehat atau pulih. Â
Rekor sebelumnya terjadi kemarin Selasa (6/7/2021) tercatat kasus sembuh mencapai 779 pasien. Dua hari berturut-turut kasus pasien sembuh di DIY terus meningkat.
Dengan demikian terjadi perkembangan data situasi pandemi yang dirilis Dinas Kesehatan DIY per- 7 Juli 2021, pukul 16.00 WIB sebagai berikut: total akumulasi positif Covid-19 di DIY mencapai 69.470 kasus (+1.370), pasien sembuh 52.401 kasus (+800), meninggal dunia 1.810 kasus (+32).
Adapun rincian kasus sembuh hari ini terbanyak berasal dari Kabupaten Bantul mencapai 286 pasien, dari Kabupaten Sleman tercatat 205 pasien, Kota Yogyakarta ada 183 pasien, Kabupaten Gunungkidul 88 pasien, dan Kabupaten Kulonprogo 38 pasien telah sembuh.
Secara lebih jelas dan lengkapnya untuk membaca situasi terkini di DIY dapat diketahui bahwa tingkat kesembuhan yaitu 75,43 persen, tingkat kematian 2,61 persen, sementara kasus aktif positif Covid-19 mencapai 21,96 persen.
Nah, angka kesembuhan pasien di DIY hari ini (800 pasien sembuh atau 75,43 persen) merupakan angka tertinggi sejak pandemi melanda pertengahan Maret tahun lalu.
Namun jika melihat rerata tingkat kesembuhan secara nasional yaitu 82,93 persen, maka tingkat kesembuhan di DIY masih tergolong rendah, artinya masih berada di bawah tingkat kesembuhan nasional.
Hal ini terjadi mengingat kasus positif Covid-19 yang cenderung melonjak, terutama sejak pertengahan bulan Juni hingga awal Juli 2021- bahkan kasus harian pasien terinfeksi virus corona mencapai seribu lebih per-harinya.
Masih relatif rendahnya tingkat kesembuhan di DIY (dalam skala nasional) bukan pula menunjukkan bahwa langkah penanganan maupun layanan kesehatan terhadap pasien kurang optimal.
Jauh dari itu, pemerintah daerah melalui duapuluh tujuh rumah sakit rujukan yang tersebar di seluruh DIY telah memfasilitasi, membiayai, memberikan layanan kesehatan, merawat hingga mengupayakan kesembuhan para pasien.
Perjuangan dan kerja keras tanpa mengenal lelah para tenaga medis, perawat maupun tenaga kesehatan terus melakukan tugasnya, siang maupun malam.
Tidak sedikit di antara mereka untuk sementara menjauh dari keluarganya, bahkan risiko tertular virus sangat dimungkinkan dalam menjalani profesinya.
Di masa pandemi seperti sekarang, para tenaga medis, perawat maupun tenaga kesehatan termasuk garda terdepan dalam upaya penanganan dan layanan kesehatan bagi siapa saja yang membutuhkan.
Profesi mereka mestinya layak diapresiasi, setidaknya dipikirkan suatu penghargaan mengingat pekerjaannya dilakukan secara intensif sehingga layak diganjar dengan perolehan insentif yang proporsional.
JM (7-7-2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H