Dua hari berturut-turut, kemarin dan hari ini perkembangan data sebaran Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menembus angka 800-an, hal ini layak mendapat perhatian.
Kemarin (27/6/2021) tercatat penambahan kasus positif 830 pasien, hari ini (28/6/2021) pasien positif Covid-19 dilaporkan meningkat dengan penambahan 859 kasus dalam sehari.
Penambahan kasus tersebut menjadikan pecah rekor terkini sehingga data dinamis yang dirilis Dinas Kesehatan DIY hingga pukul 16.00 WIB per-28 Juni 2021 mencatat total akumulasi positif Covid-19 di DIY mencapai 58.717 kasus (+859), pasien sembuh 47.792 kasus (+330), meninggal dunia 1.511 kasus (+32).
Sementara pasien dirawat atau kasus aktif se- DIY sampai saat ini berjumlah 9.414 orang. Total kasus suspek tercatat 45.666 orang, dan dalam pemantauan tercatat 1.171 orang.
Dilihat dari distribusi data sebarannya, Kabupaten Bantul terbanyak dengan penambahan 383 kasus. Kabupaten Sleman dengan penambahan 288 kasus, disusul Kota Yogyakarta 122 kasus, Kabupaten Kulonprogo 43 kasus, dan Kabupaten Gunungkidul 23 kasus.
Pasien sembuh dari Kota Yogyakarta 33 kasus, Kabupaten Bantul 87 kasus, Kabupaten Kulonprogo 18 kasus, Kabupaten Gunungkidul 28 kasus, dan Kabupaten Sleman 164 kasus.
Pasien meninggal dunia tercatat dari Kota Yogyakarta 2 kasus, Kabupaten Bantul 5 kasus, Kabupaten Kulonprogo 1 kasus, Kabupaten Gunungkidul 5 kasus, dan Kabupaten Sleman 19 kasus.
Untuk melengkapi data, perlu juga diketahui bahwa tingkat kesembuhan di DIY hari ini mencapai 81,39 persen, tingkat kematian 2,57 persen, dan kasus aktif yaitu 16,03 persen.
Sedangkan ketersedian bed/tempat tidur di 27 rumah sakit rujukan yang tersebar se-DIY hari ini untuk pasien kritis tersedia 140 bed (digunakan 97 bed), dan untuk pasien non-kritis tersedia 1.145 bed (digunakan 1.073 bed).
Dari sekilas data kuantitatif seperti disebut di atas, dapat dipetik beberapa poin penting di antaranya:
Kasus penularan virus corona penyebab Covid-19 di DIY belum juga mereda. Sejak pertengahan Juni 2021 tren penambahan terus meningkat hingga menembus angka 800 lebih.
Secara umum, penambahan kasus konfirmasi positif di DIY hari ini termasuk suatu penambahan yang cukup tinggi setingkat provinsi yang hanya terdiri empat kabupaten dan satu kota.
Bahkan secara nasional dalam peta penambahan sebaran kasus baru per-28 Juni 2021, DIY menduduki posisi kelima atau termasuk lima besar penyumbang terbanyak kasus Covid-19.
Hal yang juga perlu mendapat sorotan melihat perkembangan terakhir di DIY yaitu tingginya kasus aktif yang kian hari terus meningkat, mencapai 9.414 orang atau 16,03 persen. Jauh di atas 10 persen dan berada di atas rerata nasional maupun global.
Demikian pula perbandingan penambahan kasus positif terus meninggi tidak dibarengi tingkat kesembuhan yang persentasenya cenderung menurun.
Adapun hari ini info penting yang perlu diketahui bahwa tingkat kematian di DIY merupakan rekor tertinggi sejak pandemi Covid-19 melanda pada pertengahan Maret 2020 lalu yaitu dilaporkan pasien meninggal dunia sebanyak 32 orang.
Meningkatnya kasus positif Covid-19 di DIY belakangan ini telah direspons oleh pemerintah daerah. Beberapa pasien terutama yang dikategorikan gejala berat ditampung dan dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Bed Occupancy Rate (BOR) yang kini semakin menipis dan mulai melewati 80 persen- mengingat situasi perkembangan/penambahan kasus positif Covid-19 di DIY yang relatif cepat.
Beberapa rumah sakit daerah atau rumah sakit rujukan segera mendirikan tenda-tenda darurat untuk mengantisipasi lonjakan pasien. Terutama pasien dengan gejala berat yang harus dirawat dalam pengawasan tenaga medis serta fasilitas memadai.
Itu semua merupakan langkah yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam rangka emergency respons dan terus berjalan secara konsisten.
Barang tentu permasalahan pandemi Covid-19 yang hingga kini masih mengkhawatirkan ini bukanlah hanya menjadi urusan pemerintah.Â
Keterlibatan semua pihak terutama masyarakat sangat diharapkan kebersamaannya ikut mengendalikan dengan penuh kesadaran menaati ketentuan yang berlaku guna mengantisipasi penularan virus corona lebih luas dan mengancam kehidupan kita.
JM (28-6-2021). Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI