Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penghiburan dan Perlindungan Lansia di Masa Pandemi Covid-19

3 Juli 2020   14:10 Diperbarui: 3 Juli 2020   15:39 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunda/Nenek Ny.Sumilah Wahdini di Pundong, Bantul terhibur bisa berinteraksi dengan cucunya di Australia| Dokumentasi pribadi

Pandemi Covid-19 yang merambah di berbagai wilayah Indonesia sejak awal bulan Maret 2020 hingga kini belum dapat dibilang mereda.

Secara nasional, jumlah yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Bahkan ketika tulisan ini disusun (2/7) tercatat sebanyak 59.394 orang dinyatakan positif, dirawat 29.740 orang, meninggal 2.987 orang, dan sembuh 26.662 orang. (Sumber)

Berdasarkan pengamatan penulis selama mengikuti perkembangan penyakit yang menginfeksi saluran pernafasan ini, penambahan tersebut merupakan rekor tertinggi dari hari sebelumnya yang tercatat 57.770 orang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Walaupun tingkat persebaran penyakit ini lebih banyak ditemui di wilayah provinsi tertentu yang padat penduduk, bukan berarti wilayah lain terbebas penularannya. Apalagi mengingat kepatuhan terhadap protokol kesehatan belum sepenuhnya disadari di hampir semua daerah, bukan tidak mungkin potensi penularan masih akan terjadi.

Demikian halnya di tengah persiapan menuju kenormalan baru (new normal) ditandai mulai dibukanya kembali sejumlah kegiatan di beberapa tempat yang mengundang kerumunan seperti obyek wisata, pusat belanja, dan lainnya -- jika dikorelasikan dengan kurangnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan maka potensi penularan Covid-19 masih perlu diwaspadai.

Perlindungan diri sendiri, keluarga, komunitas, atau di manapun kita berada terhadap paparan Covid-19 tidak boleh kendur karena bilamana ada pihak-pihak yang abai sangat dimungkinkan penularan berlanjut, kembali meluas menulari siapa saja tanpa pandang bulu.

Nah mengingat kondisi kesehatan tubuh yang cenderung menurun terutama di kalangan lansia ditambah penyakit bawaan yang sering ditemui, perhatian pada mereka tetap menjadi penting dilakukan agar kerentanan tidak disusupi virus corona yang dapat memicu kematian.

Mengetahui dan memahami termasuk mengidentifikasi karakter yang disandang lansia setidaknya kita akan bisa menghindarkan mereka dari bahaya pandemi yang kini masih mengkhawatirkan potensi penularannya.

Meluangkan waktu untuk memerhatikan lansia terutama di lingkungan keluarga atau kerabat tidak ada ruginya dalam upaya melindungi supaya terhindar dari bahaya virus penyebab Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan vaksin pencegahnya.

Sekilas pengalaman penulis secara berbarengan mengunjungi lansia, ibu/nenek salah seorang kolega di pedesaan pada pertengahan bulan Juni lalu cukup mengesankan.

Rasa senang dikunjungi, apalagi terlihat anak kandung beserta para cucu ikut serta menengok tentu menambah gairah hidup dan menenteramkan pikirannya. Ini merupakan salah satu terapi psikologis yang layak dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun