Tetap menjalin hubungan secukupnya dengan saudara/keluarga, kolega, teman, maupun komunitas melalui sarana komunikasi yang tersedia. Perlunya berkomunikasi via media ini agar kita tak terputus hubungan terutama dalam menunjang aktivitas kerja. Dengan demikian relationship tetap terbangun walaupun tidak bertatap muka secara langsung selama pandemi Covid-19.
Mendengarkan atau bermain musik, lagu kesukaan sesungguhnya dapat meredakan stress loh. Pasalnya, menikmati irama musik sesuai selera ikut pula menyentuh sel-sel otak kanan manusia, menimbulkan kebahagiaan tersendiri sehingga sangat membantu kesehatan mental.
Sediakan waktu istirahat yang cukup. Kerapkali kebiasaan bekerja di zaman now kita selalu berada di depan komputer terutama terkoneksi online membuat kita lupa diri. Melototin layar komputer terkait bidang/profesi masing-masing memang mengasyikkan, bisa-bisa terlarut dan tak lagi ingat waktu. Di sinilah perlu diatur keseimbangan antara kapan saatnya serius kerja, saatnya istirahat, dan senang -- agar kesehatan mental selalu terjaga.
Nah bilamana saudara anda, teman, kolega, bahkan orang lain kedapatan mengalami gejala tekanan atau gangguan mental selama pandemi Covid-19 -- tak ada salahnya perlu kita bantu dengan mengidentifikasi penyebab dan mencoba mencarikan solusinya.
Pemerintah pun pastinya sudah memikirkan tentang pendataan orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan mental (stress, trauma, depresi, atau sejenisnya) selama pandemi Covid-19 berlangsung. Melalui diagnose dan terapi oleh tenaga professional nantinya akan dilakukan penanganan pada tahap pascabencana nonalam ini dalam program rekonstruksi dan rehabilitasi.
JM (26-5-2020).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI