Dilihat penampilan ketika pertama kali salaman awal berkenalan, berbincang bareng kompasianers berjam-jam di Jogja sejak pagi hingga tengah hari - menandakan bahwa beliau (Bang Isjet, COO Kompasiana) termasuk orang berkarakter ramah, rendah hati, responsif atau welcome bagi siapa saja yang hendak berbagi info dengannya.
Terutama manakala membincang seluk-beluk Kompasiana dalam korelasi beragam aspek serta bermacam topik berkait "blog keroyokan" yang salah satu muaranya untuk sharing and connecting atau sekarang sudah bertransformasi menjadi beyond blogging.
Saya sendiri sangat betah berbagi pesan dengan beliau, karena banyak hal bisa dipetik, diulas kemudian sebagai bahan dalam praktek dunia penulisan. Yang jelas, berkomunikasi dengan Bang Isjet, baik lewat interaktif di Kompasiana maupun melalui sarana komunikasi lainnya lumayan telah memberikan nilai tambah.
Walau penampilannya kalem, tetapi ternyata Bang Isjet ini tergolong manusia enerjik, loncat sana-sini bahkan hingga ke manca negara telah banyak beliau lakoni.
Dari laporan kunjungan ke berbagai tempat turut menunjukkan bahwa beliau "mencari" something new, sesuatu yang banyak berkaitan dengan pekerjaan yang ditekuni. Khususnya lagi dalam hal pengembangan media sosial, media warga (citizen journalism), dalam lingkup ilmu komunikasi berparadigma kekinian -- bisa saya rekomendasikan untuk belajar kepada Bang Isjet.
Nah, belum lama berselang atau tepatnya tanggal 8 Juni 2018 pukul 16.30 wib, dalam postingan di Kompasiana berjudul Bukan Selamat Tinggal, telah membuat saya kaget, sedih bercampur kagum Bang Isjet "berpamitan" kepada kompasianers bahwa per 1 Juli 2018 akan menunaikan pekerjaan dengan tantangan baru yang dipilihnya.
Barang tentu realitas ini harus kita terima dengan legowo, sabar dan menerima apa adanya karena banyak hikmah yang bisa diperoleh atas amalan ilmu dan pengetahuan yang telah banyak dibagikan oleh Bang Isjet sebagai mentor sekaligus motivator selama ini.
Kekaguman saya yang selalu lekat dalam pikiran yaitu beliau benar-benar telah bekerja dan berkarya dilandasi penguasaan ilmu pengetahuan (komunikasi/jurnalisme) yang berkembang sesuai zamannya. Beliau juga menjiwai pekerjaan yang ditekuni, tidak mengenal waktu dalam artian bekerja sampai usai, selalu siap memberikan pelayanan, dan tidak melupakan etika profesinya.
Singkat kata, barangkali lebih tepatnya beliau dapat disebut sebagai sosok pekerja professional sebagaimana atribut yang saya sebutkan di atas yang selalu menyertai dalam setiap aktivitasnya.
Kekaguman saya lagi yaitu langkah beliau ditunjukkan bahwa kapan saatnya menekuni suatu pekerjaan, kapan saatnya berhenti dan menangkap peluang baru yang "lebih menantang" ini merupakan sebuah keputusan cerdas yang tidak semua orang bisa memahami sekaligus menyadarinya -- karena kebanyakan orang cenderung enjoy berada di zona nyaman.
Telah pamitnya Bang Isjet, pastinya kita tetap selalu optimis bahwa Kompasiana di bawah COO Bang Nurulloh (Bang Uyuy) sebagai penggantinya tidak kalah " seru" dan "seksi" terutama dalam pengembangan ke depan yang tentu semakin banyak tantangan dihadapi terkait era digital yang terus bertumbuh dan berinovasi serta dinamika member kompasiana sehingga terbangun Kompasiana seiring percepatan teknologi informasi yang menyertainya.
Selamat menekuni profesi baru buat Bang Isjet, salut dan salam saya, terimakasih telah banyak berbagi info, menambah wawasan kompasianers dan sukses selalu. Selamat pula saya sampaikan buat Bang Nurulloh, yang kini menerima tugas barunya, semoga Kompasiana semakin berkibar di kemudian hari.
JM (30-6-2018).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H