Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mempertimbangkan Arus Balik Komunikasi Politik

24 April 2018   23:17 Diperbarui: 24 April 2018   23:19 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (pixabay)

Kini yang patut dipertanyakan, apakah institusi-institusi sosial dan politik di negeri ini sudah siap melakukan perubahan paradigma berdemokrasi dalam lingkup internal? Kecenderungan yang ada di kalangan parpol, ormas, organisasi keagamaan, dan lainnya masih menampakkan konfliknya. Persoalan ini sangat mendasar dan patut digugat bilamana diharapkan sebuah perubahan sistem demokrasi.

Mengaitkan isu-isu agama dalam komunikasi politik menjelang Pilpres 2019 sudah saatnya dihindari. Sudah waktunya kita tinggalkan polarisasi ideologi yang mengundang masalah berkepanjangan dan pastinya hal demikian kurang baik dalam upaya pencerdasan politik anak bangsa.

Isu-isu bermuatan SARA dimanfaatkan untuk mencari dukungan politik sekali lagi patut dipertimbangkan, terlebih mengingat dampaknya berupa arus balik komunikasi politik yang jika tak terkendalikan justru akan memecah persatuan dan kesatuan yang sudah terbangun selama ini.

Demokratisasi sebagai salah satu tuntutan reformasi memang terus berjalan, demikian halnya demokrasi komunikasi selalu dijamin. Namun mengingat kultur politik yang kurang mendukung sehingga semuanya dapat dikatakan hanya "berjalan di tempat." Reformasi yang didengung-dengungkan (tuntutannya: demokratisasi, supremasi hukum, menjunjung HAM) nampak masih sedang mencari bentuknya, entah sampai kapan.

JM (24-4-2018).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun