Mohon tunggu...
Josephine KellyLeea
Josephine KellyLeea Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

ehe~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Pertama di Masa Kecil

19 November 2022   20:22 Diperbarui: 19 November 2022   20:33 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jejeee kamu mau kemana??"

"Maafin Jeje Rina, Jeje harus ikut mama Jeje ke tempat jauh"

"Jeje kasih kalung ini buat Rina biar Rina selalu ingat sama Jeje, jangan hilang ya"

"Rina juga harus janji sama Jeje buat urus rumah pohonnya sampe Jeje balik lagi yaaa, jangan lupain aku Rina,dadahhh"

"Jejee jangan tinggalin Rinaa" 

"Jejeeeee" Seorang gadis bangun terengah-engah. Mimpi itu lagi, mimpi itu selalu datang hampir tiap harinya. Dia adalah Katarina Charllote, gemar dipanggil Karin oleh teman-temannya. Karin terbangun dan melihat jam yang sudah pukul 5 yang artinya dia harus siap-siap untuk pergi ke sekolah. Setelah beranjak dari tempat tidur, Karin langsung mengambil handuknya dan bergegas ke kamar mandi.

15 menit kemudian, Karin sudah keluar dari kamar mandi dan menuju meja rias nya untuk memberi sedikit polesan skincare dan make up agar terlihat segar. Setelah siap dan menyemprotkan parfum favoritnya, dia segera menuju ke lantai bawah, ruang makan unutk sarapan pagi. Saat sampai meja makan, ternyata mama,papa, serta abangnya sudah menunggu Karin.

"Pagi ma, pa, bang" kata Karin

"Pagi juga sayang " balasan oarangtuanya

"Pagi adeknya abang yang cantik nan maniss!!" balasan abangnya, ya Karin memiliki seorang kakak laki-laki yang berjarak 3 tahun diatasnya,bernama Jason Adison, dia bekerja di perusahaan papanya sendiri sebagai general manager.

"Dih tumben banget lo muji-muji gue" kata Karin dengan menatap curiga abangnya itu

"Gapapaa adekku sayanng"

"Pasti ada maunya ya lo" tuduh Karin

"Kagak ada yee"

"Sudah-sudah ayo dimakan sarapannya, Karin kamu jangan sampe terlambat loh, kamu juga bang." Ucap sang mama melerai keributan di pagi hari.

Akhirnya mereka menikmati sarapan paginya dengan nikmat dan tenang. Tidak lama untuk mengambil waktu sarapan, Karin sudah siap untuk pergi berangkat sekolah, tidak lupa dengan pamitan ke orang rumah. Karin terbiasa mengendarai mobilnya sendiri untuk berangkat sekolah tiap harinya.

Saat sedang diperjalanan, tiba-tiba ada motor ninja yang menyerempet mobil Karin dan langsung pergi begitu saja. Karin yang melihat itu kesal dan ingin mengejar orang tersebut, namun tidak kekejar karena lampu lalu lintas sudah menunjukkan lampu merah, sehingga dia hanya bisa kesal sendiri dan mood nya hancur di pagi hari karena mobil kesayangannya itu baret.

Kwangya Highshcool itu sekolah ternama yang menjadi tempat sekolah seorang Katarina Charllote. Sesampainya di sekolah, Karina langsung parkirkan mobilnya dan segera pergi ke kelasnya.

Sampai dikelas, teman-temannya Karin yaitu ada Gina, Wina, dan Nisa yang melihat wajah karin begitu murung, langsung menghampiri Karin.

"Lo kenapa dah rin, pagi-pagi mukanya bete begitu?" Tnaya Gina

"Tau dah, pagi-pagi tuh harusnya semangat fresh gitu" Timpal Nisa

"Mobil gue kebaret guys karena tadi waktu dijalan ada yang nyerempet mobil gue." Balas Karin sambil mukanya pasrah.

"Lah yaudalah lah, tinggal masukkin bengkel lagi, gampang buat lo mah" Timpal Wina yang tau bahwa Karin merupakan anak yang berada.

"Ya tapi kan, itu mobil kesayangan gue, ga cantik lagi tu mobil jadinya" kebawa emosi Karin

"Udah-udah daripada lo cemberut gitu, mendingan sekarang,lo duduk di kursi lo, terus kita liatin Jaehyun NCT aja,kemarin dia baru konser di Indonesia tauu" Balas Nisa yang niatnya menghibur sahabatnya itu.

Akhirnya mereka berkumpul lah dan nonton kegantengan seorang Jaehyun NCT.

Tak lama dari situ,

Kringggg~~ jam sudah menunjukkan pukul 7.00 yang menandakan bel jam masuk sekolah sudah berbunyi.

Dikelas XII MIPA 1 semua murid sudah duduk dan siap menghadapi pembelajaran hari ini. Bu Yeri pun sudah datang

"Selamat pagi anak-anak" sapa Bu Yeri yang baru masuk ke kelas.

"Pagi Bu" balas murid-murid sekelas.

"Pada hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan Jevan masuk dan perkenalkan dirimu ke teman-teman kelas" Suruh Bu Yeri kepada murid baru yang bernama Jevan.

"Hai nama gue Jevan" perkenalan diri seorang Jevan Alfonso dengan sikap dinginnya

~ganteng banget Jevan

~08 berapa 

~gilaa dingin banget tuh orang, tapi ganteng 

Kata para murid perempuan di kelas itu.

"Sudah-sudah, nanti lagi ya nanyanya, sekarang Jevan, kamu boleh duduk di sebelah Karin ya" ucap Bu Yeri

"Sekarang buka buku paket halaman 58 ya anak-anak, kita mulai belajar" Ucap Bu Yeri lagi.

Akhirnya anak kelas XII MIPA1 pun memulai pelajaran mereka dengan adanya satu murid baru.

Kring~~~~

Tidak kerasa, sekarang sudah pukul 9.00 dimana waktu istirahat sudah dimulai. Banyak siswa-siswi yang berhamburan, ada yang ke kantin, ada yang menghampiri temannya dan ngegosip, di sisi kelas Karin,

"Baik anak-anak, matri hari ini sampai disini dulu, Terimakasih selamat pagi" Bu Wendy

"Kar, ke kantin yukk" ajak Wina

"Engga dehh, kayaknya gue mau belajar mat aja buat kuis nanti siang."

"Okayy, mau nitip apa ga?"Nisa

"Boleh deh, gw titip roti coklat sama susu pisang satu yaa, nih duit nya" Balas Karin sambil menyerahkan selembar uang bewarna hijau.

"Sipp, yaudah kita ke kantin ya"

Disisi Jevan sendiri,

Setelah bel istirahat berbunyi, Jevan dihampiri beberapa siswa seperti Haikal, Jessen, Rendi.

"Jevv, gila akhirnya kita ketemu lagi nihh, satu sekolah lagi" Haikal

"Eh guys, gimana kabar kalian selama gue gada nih, aman ga??" balas Jevan

"Amann donk, selama ada gue mah Jev" Balas percaya diri Rendi

"Gimana kabar lu di Amerika?" tanya Jessen

" Ya begitu lah, kayak lu gapernah tinggal disana aja Jes" balas sambil kertawa

"Ya kan gue udah ninggalin Amerika 2 tahun yang lalu." Kata Jessen

"Kita lanjut ngobrol di kantin kuy, gw laper nih" timpal Haikal

"Dih, lo mah pikirannya makan muluu kal, heran gue." Rendi

"Udah-udah ayo" lerai Jevan

Jadi Jevan,Jessen,Haikal, dan Rendi mereka sudah berteman lama, mereka bertemu di Amerika, namun Jessen, Haikal, Rendi sudah balik ke Indonesia sejak kelas awal SMA, sedangkan Jevan baru-baru ini balik ke Indonesia.

Keadaan kantin sangat penuh dan riuh, Jessen yang melihat pacarnya, Wina langsung mengampirinya disusul teman-temannya.

"Sayangg, kangen tauu." Ucap manja Jessen

"Dih perasaan kemarin baru ketemu, Jangan lebay deh Jes" balas Gina

"Dih bilang aja lu iri, iya kan Gin?" balas Jessen

"Engga ya, enak aja." Ucap gengsi Gina

"Tenang aja kali Gin, kan ada gue" balas Haikal tiba-tiba.

"Dih apaan sih, percaya diri banget lo" balas Gina

"Sebentar-sebentar, kalian kesini Cuma bertiga, Karin ga ikut?" Rendi bertanya

"Engga, dia lagi belajar buat kuis mat siang nanti" balas Nisa

"Iya, deh si paling ambis" balas Jessen

"Oh iya, kenalin ini Jevan, dia sekelas sama kalian tapi kalian belum kenal kan pasti?" ucap Haikal

"Kenalin gue Jevan." Ucap ramah Jevan

"Salam kenal gue, Gina, ini Nisa, dan ini Wina" balas Gina sambil menunjuk Nisa dan Wina

"Yaudah ayo pesen sebelum bel berakhir nih, kita gabung sama kalian ya." Ucap Jessen

Akhirnya mereka menikmati waktu istirahatnya dengan sedikit mengobrol

Saat sudah balik dari kantin ~

"Nih rin sesuai pesanan lo, sama ini uangnya" Nisa menaruh roti coklat dan susu pisang

"Lah kok dibalikin duitnya Nis?" tanya heran Karin

"Iya tadi di bayarin sama Jevan, si tante kantin gada kembalian, jadi tadi Jevan sekalian ngebayarin yang lo pesen" jelas Nisa

"Terus sekarang, Jevan mana?"tanya Karin

"Gue disini, kenapa nyari gue?" tanya Jevan yang baru masuk kelas

"Eh Jev, kenalin gue Karin, tadi gue denger lu yamg bayarin pesenan gue ya?" kata Karin

"Iya, tadi kebetulan aja tante kantinnya gada kembalian"balas Jevan

"Ohh begitu, ini atuh gue gantiin" balas Karin sambil menyerahkan uang ke arah Jevan

"Udah ga perlu Karrr" tolak Jevan

"Ih gue yang ga enak Jevv" ucap Karina

"Gapapa Kar, udah simpen aja."

"Yaudah, tapi jangan nolak kalau guee nanti bayarin lu sesuatu" balas Karina menyerah

"Oh iya Kar, nanti pulang sekolah kita pergi ke mall yuk" ajak Gina

"Ayo aja sih gue mah, kita berempat doank?" tanya Karina

"Ajak cowok-cowok aja gasi, biar rame gitu" Usul Wina

"Bilang aja lo mau bareng ayank bebeb lo Win" balas Gina yang Wina balas dengan senyum cengiran

"Yaudah ayo aja sih gue, nanti gue bilangin ke yang lain" balas Jevan yang daritadi hanya menyimak.

"Okee" balas cewek-cewek

Gina, Wina, dan Nisa pun ke tempat duduk mereka masing-masing, sedangkan Jevan dan Karina masih mengobrol ringan berdua.

Saat Jevan dan Karin mengobrol berdua, ada satu siswi yang menghapiri mereka secara kasar

"Heh lo tuh bisa ga jangan deket-deket pacar gue, centil banget sih jadi cewek" ucap siswi itu yang bernama Herin sambil menjambak Karin, dia juga merupakan murid pindahan dari Amerika

"Maksud lo Jevan?" tanya Karin tenang

"Iyalah siapa lagi?" sewot Herin

"Heh Herin, kita tuh udah gaada hubungan apa-apa ya, jadi jangan ngaku-ngaku deh jadi cewek, lagian Karin juga ga centil ke gue tuh" balas Jevan dengan emosinya

"Eh sayang, tapi kan tetep aja aku ga suka kalau kamu di deketin cewek lain, apalagi kayak Karin." Melas Herin sambil menggandeng manja Jevan

"LEPAS DAN JANGAN PANGGIL GUE SAYANG, GUE PERINGATIN SEKALI LAGI, JANGAN PERNAH LO BERBUAT KAYAK GITU LAGI KE KARIN, ATAU LO URUSAN SAMA GUE." Bentak Jevan di depan wajah Herin yang sudah menangis.

Akhirnya Herin pun yang malu dan sedih, pergi meninggalkan kelas XII MIPA1

"Lo gapapa rin?" khawatir Jevan

"Udah Jev, gue gapapa." Ucap Karin

Kringg~~~~~ menandakan jam istirahat sudah habis, dan pembelajaran pun akan segera dimulai lagi.

Ditengah pembelajaran matematika,

"Karin, apakah kamu bisa membantu ibu untuk mengerjakan soal ini di papan?" tanya Bu Irene

"Bisa bu" balas Karin dan langsung maju ke depan untuk mengerjakansoal yang Bu Irene berikan.

Saat Karin beranjak dari tempat duduk, ada kalung liontin yang jatuh dari saku roknya, dan kebetulan Jevan menyaksikan itu, yang tadinya Jevan ingin memanggil Karim, namun tidak jadi setelah Jevan  tidak asing dengan liontin tersebut. Jadinya Jevan langsung menyimpan liontin tersebut dan akan berbicara langsung kepada Karin.

Pada saat pulang sekolah

"Ayok guys, ini berangkatnya gimana" tanya Haikal pada saat semuanya sudah berkumpul

"Gue sama Karin misah boleh? Ada yang mau gue omongin sama Karin" tanya Jevan

"Aduh ada apa nihh?" Curiga Jessen

"Mencium bau-bau pdkt nihh" lanjut Wina

"Engga guys, gue aja gatau si Jevan tiba-tiba begitu" balas Karin yang tersipu malu

"Ya adalah, yaudah gue sama Karin duluan ya, nanti gue sama Karin nyusul ke mallnya, gue ada urusan penting sama Karin nih, Bye guys." Balas Jevan

"Bye guyss" ikut Karin

"Byee" balas yang lainnya

Disisi Jevan dan Karin, mereka memutuskan untuk menggunakan mobil Karin drngsn Jevan yamg menyetir mobil tersebut.

"Kita mau kemana sih Jev?" tanya Karin

"Ada deh, masih rahasia buat lo saat ini" goda Jevan

"Ihh yaudah deh, ngikut gue" balas Karin

Sampai akhirnya merek sampai di suatu tempat, yaitu rumah pohon yang sangat dekat dengan rumah Karin

"Yuk turun rin" ajak Jevan

Jevan duluan turun daripada Karin

Mereka masuk ke rumah pohonnya dan mereka masih saling diam

"Kok lo bisa tau rumah pohon ini Jev?" penasaran Karin

"Rinaa" bukannya menjawab pertanyaan Karin namun malah menyebut nama yang membuat Karin kaget

"Jev? Jangan bilang kalo-

"Iya rin, gue Jeje yang selama ini lo tungguin" balas Jevan sambil mengeluarkanliontin Karin yang jatuh pada saat dikelas tadi.

"Tadi gue ngeliat liontin ini jatuh pada saat lo dimintain Bu Irene buat maju kedepan ngerjain soal, tadinya gue mau langsung kembaliin ke lo, tapi gue saat ngeliat liontin itu gue memutuskan untuk simpan dan gue rasa kita perlu ngobrol, dan sampai akhirnya gue ngajak lo kesini."jelas Jevan panjang lebar

Karin yang mendengar penjelasan Jevan hanya bisa terdiam dan air matanya perlahan-lahan keluar

"Jejee" panggil Karin sambil memeluk Jevan

"Gue udah lama nunggu lo selama ini." Ucap karin

"Iya rin, maaf gue baru sempat balik lagi ke Indonesia baru-baru ini."balas Jevan

"Kamu jangan pergi lagi ya Je" mohon Karin

"Ciee aku kamuan nih sekarang, iya aku engga pergi, kapanpun aku bakal ada di sisi kamu terus." Balas Jevan kemudian

"Udah sekarang kita ke mall yuk, temen-temn udah nungguin" ajak Jevan

"Yaudah ayoo" balas Karin

Akhirnya mereka berdua berangkat ke mall untuk bertemu temen-temennya.

Saat sampai mall dan ketemu teman-temannya,

"Aduh ada apa nih, dateng-dateng pegangan tangan" heboh Haikal

Karin dan Jevan hanya bisa senyum-senyum malu.

"Cerita donkk, jangan diem-diem aja" ucap Gina

"Iya guys, jadi Jevan itu sahabat kecil gue yang pernah gue ceritain ke kalian" jelas Karin

"Oh jadi Jevan yang membuat lo ga pernah pandang laki-laki lain selama ini?" ucap Nisa

"Hah Karin ga pernah neglirik laki-laki lain karena seorang Jevan doank?" kaget Jessen

"Iyaaa, banyak tau laki-laki yang suka sama Karin, tapi Karin tolak semua" ucap Wina

Karin yang dibicarakan seperti itu hanya bisa tersipu malu.

"Udah-udah kasian nih cewek gue, liat mukanya udah kayak tomat" Goda Jevan.Karin yang mendengar perkataan Jevan, langsung memukul lengan Jevan

"Iya-iya, yaudah sekarang kalian mau pesen makan apa? Gue yang teraktir hari ini." Lanjut Jevan

"Wihhh thank you loh Jevv" ucap semuanya

Akhir dari cerita, Karin yang sudah menemukan kembali sahabat kecilnya itu setelah sekian lama, sampai mimpi setiap malamnya. Karin merupakan cinta pertama Jevan sejak kecil. Itu yang membuat keduanya langsung terikat hubungan langsung.

                                                            ~THE END~

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun