Mohon tunggu...
Yuni Zulfiyah
Yuni Zulfiyah Mohon Tunggu... Desainer - Tetap Optimis

Ingin terus belajar hal baru termasuk dunia tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mau Dibawa seperti Apa Stabilitas Keuangan Negeri Kita, Bangun atau Jatuh Lagi?

3 Agustus 2019   22:34 Diperbarui: 3 Agustus 2019   22:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika negeri ini sering terjadi kerusuhan maka para investor akan takut menanamkan sahamnya di Indonesia. Gunakan sosial Media pada hal yang berguna seperti mempromosikan wisata Indonesia melalui media sosial. Semakin banyak orang didunia tahu bahwa wisata Indonesia sangatlah indah dan menarik, maka promosi wisata yang kita lakukan dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan memperdayakan masyarakat disekitar.

4. Menabung di Bank

Menabung adalah bagian dari perencanaan keuangan untuk menghadapi kebutuhan keuangan dimasa mendatang. Ada banyak media yang dapat kita jadikan tempat menabung baik bawah kasur, celengan atau lemari. Tetapi menabung ditempat tersebut sangatlah tidak aman. Menabung di bank menjadi solusi yang tepat demi menjaga keuangan dari hal yang tidak diinginkan seperti tindak kriminal.

Selain Bank Indonesia yang berperan menjaga stabilitas keuangan, Bank tetap berperan penting dalam implementasi regulasi dari Bank Indonesia. Selain itu tabungan kita akan diinvestasikan oleh bank untuk dipinjamkan kepada nasabah yang membutuhkan dana dengan bunga pinjaman.

5.Ubah perilaku konsumtif ke produktif

Kemudahan dalam berbelanja atau transaksi, promo dan diskon dari berbagai jenis barang yang ditawarkan, dan sulit membedakan antara keingin dan kebutuhan adalah gaya hidup konsumtif. Ubahlah gaya hidup konsumtif ke produktif dengan cara membangun sebuah bisnis yang dapat menghasilkan pendapatan bagi diri sendiri tetapi dapat memperdayakan masyarakat sekitar, menciptakan lapangan pekerjaan, merentas kemiskinan, turut serta membangun perekonomian Negara.

6. Kredit melalui bank,  bukan melalui pinjaman Non bank

Untuk memulai usaha tidaklah mudah, dibutuhkan ide, keberanian, dan modal yang cukup. Sayangnya mendapatkan modal usaha tidaklah mudah banyak sekali persyaratan yang diperlukan sebelum meminjam dana dan tidak terjangkaunya perbankan dipelosok. Maka dari itu masyarakat lebih memilih meminjam dana selain dari Bank melalui pinjaman online dan rentenir.

Akhir-akhir ini banyak sekali berita tentang bahayanya bunga pinjaman online. Pinjaman online memanglah mudah tidak perlu repot-repot pergi ke bank, peryaratannya tidaklah susah, dana pinjaman dapat cair dalam hitungan jam dan tanpa jaminan. Sayangnya bunga yang tinggi dan teknik penagihan dianggap kurang sopan, serta data peminjam dapat diakses oleh debitur, sehingga penagih utang dapat menghubungi nomer kontak yang ada di peminjam.

7. Menggunakan produk-produk dalam negeri

Pemerintah gencar melakukan promosi atau ajakan untuk bangga menggunakan produk buatan dalam negeri. Perilaku konsumtif  akan barang impor dikarenakan rasa bangga akan produk luar negeri yang dianggap lebih berkelas. Jika terjadi secara terus menerus masyarakat Indonesia akan mengalami ketergantungan produk impor. Negara akan semakin terbebani karena terlalu banyak barang yang diimpor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dan menciptakan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun