Seketika  Om-om itu mulai merasakan kesakitan dan kepanasan karena tangannya diremas oleh Mas Dahlan. Akhirnya Trans Jogja kita sampai di terminal Bis, aku langsung berlari menemui Fika beruntunglah dia baik-baik saja. Aku memberikan Geliga Krim miliknya dan menceritakan bahwa yang telah menghabiskan Geliga Krimnya adalah Mas Dahlan.
"Ternyata bukan hanya menyembuhkan kakimu saja tapi juga Geliga Krim ini sebagai penyelamatku hari ini." Fika memandangi Geliga krimnya yang sudah habis.
Sesaat kita semua didalam bis Mas Dahlan merengek kepanasan karena tangannya tadi berlumuran Geliga Krim.
"Dahlan tanganmu masuk angin ? Ledek Mas Nur.
"Siapa yang masuk angin?" Sontak teman-teman bersiap-siap mengeluarkan Geliga miliknya dan langsung mengerubungi mas Dahlan.
"Aku baik-baik saja sungguh teman-teman." Kata Mas Dahlan.
Keesokan paginya bis sudah akan memasuki kota Sidoarjo aku melihat teman-temanku yang masih tertidur pulas. Tidak terasa sepuluh hari di Jogja bersama mereka semua. Aku masih menyimpan Geliga Krim di sakuku, semua moment liburanku begitu lengkap karena Geliga Krim. Geliga krim yang membantu semua temanku disaat mereka mengalami nyeri otot termasuk diriku dan menyelamatkan sahabatku.
Terima kasih banyak Geliga Krim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H