Mohon tunggu...
Jason A. Mailangkay
Jason A. Mailangkay Mohon Tunggu... Penulis - A lonely heart meditates

the lonely heart forever contemplates on the love it missed before

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tahun Baru

23 Desember 2018   18:44 Diperbarui: 23 Desember 2018   18:58 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

entah bagaimana aku berakhir di sebuah bar

di tengah hiruk pikuk kota Jakarta

ingatan akan dirinya hanya samar-samar

sepasang pecinta di pojok saling membantah

wajah-wajah cerah nampak di bawah cahaya tuan tumah

bercerita mengenai hidup masing-masing, tak terbeban

beberapa membicarakan apa saja tanpa suatu arah

sisanya terkumpul di pinggiran, di drama hidup tak memiliki peran

dari jendela nampak sederet titik cahaya, tak bergerak

alunan musik jazz mengisi kedua telinga dengan lembut

rindu tak lagi hanya terhempas oleh jarak

rasa yang tadinya begitu hebat, kini terhalang kabut

tiga puluh detik menuju tengah malam

dua puluh, sepuluh

    

5 

      4 

  3

    2

  1

     

para pasangan saling mencium bibir dengan mesra

kembang api ikut menggila

aku terhembus duka lara

selamat tahun baru, Ara...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun