Mohon tunggu...
Jason A. Mailangkay
Jason A. Mailangkay Mohon Tunggu... Penulis - A lonely heart meditates

the lonely heart forever contemplates on the love it missed before

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sunyi

31 Mei 2018   01:06 Diperbarui: 31 Mei 2018   01:13 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

inikah kesunyian malam yang merke bilang menyiksa itu?

kebisuan alam yang begitu memekkakan telinga?

seluruh kerinduan berbaur kesepian yang menembus lautan biru?

lautan biru bernama cinta?

deburan ombak yang tak hentinya,

matari bersinar, namun awan gelap selalu membayangi,

seorang dewa merindukan ratunya,

tanpa sadar, darinyalah sang dewa berlari

kita memang bukan dewa dan dewi,

kita tak butuh lama untuk mati,

sebelum kita menyadari,

jantung kita telah berhenti

dan berhentilah jantung kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun