Hampir seabad
di bibir pintu
bait demi bait
ibu telah menggoreskan rindu
Di balik almanak
tepat di akhir bilangan merah
merah segar darah tak berdosa
tumpah dan beku terhunus sembilu
Tak ada lagi rangkaian rindu
membungkus harapan
tak adal agi sekerling cahaya
di pagi buta
Surat berdarah
membunuh rindu
di bibir pintu
bersama ibu yang ikut membeku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!