Dengan mengesakan Allah swt., maka tidak ada ruang di hati manusia untuk merasa sombong, merasa lebih baik dari yang lain, merasa benar sendiri dan tidak ada rasa butuh untuk iri, dengki, dendam, dan perbuatan-perbuatan tidak penting lainnya, karena ia sudah cukup dengan Allah swt. Inilah maksud dari pernyataan, "Hasbunallaahu wani'mal wakil", alias ia cukup dengan Allah swt. Ia tidak akan terlalu menggantungkan nasibnya pada dunia ini, kecuali pada Allah swt. Tapi dengan begitu, justru dunia ini malah Allah swt tundukkan untuk mereka yang dekat pada-Nya.
OKE, kembali ke pembahasan awal, yakni tentang puasa. Kalau kita mengamalkan puasa ini sesempurna mungkin, yaitu tidak hanya puasa secara zhohir, atau fisik, tapi juga secara batin, alias membersihkan hati kita dari lupa akan Allah swt. Seseorang dapat merasa lebih baik dari yang lain karena pada saat itu hatinya lalai akan Allah swt sehingga merasa dial ah yang seharusnya mendapat pujian. Puasa yang jauh dari penyakit-penyakit hati inilah yang dikategorikan sebagai puasa yang bernilai tinggi di sisi Allah swt. Tidak heran kemudian jika Allah swt akan membentengi mereka yang berpuasa dari api neraka, menyiapkan pintu masuk surge khusus yang disebuh dengan Ar-Royan, bau mulutnya di sisi Allah swt lebih harum dari bau Kasturi, dispesialkan pahalanya oleh Allah swt. Tidak heran untuk mereka yang jasmani dan ruhaninya semakin membaik dengan berpuasa. Tidak sebaliknya, seperti mereka yang Rasulullah saw katakana sebagai 'mereka yang berpuasa tapi tidak dapat apa-apa keculai lapar dan dahaga' atau sebagai mereka 'yang Allah swt tidak butuh mereka untuk menahan diri dari makan dan minum'.
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa mereka yang berpuasa dengan baik akan meningkat kualitas keimanan dan keislaman mereka, meningkat ketauhidan mereka. Dengan kata lain, kesadaran mereka akan Allah swt semakin meningkat. Inilah yang dimaksudkan oleh Allah swt bahwa puasa itu dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt. Ketaqwaan juga dapat diartikan sebagai kesadaran. Seorang yang bertaqwa sadar akan penghambaannya kepada Allah swt di setiap detik dan helai nafas yang merka hirup. Dalam terjemahan ke Bahasa Inggris, Taqwa kerap diartikan sebagai "Conscious of Allah swt". Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an bahwa tujuan berpuasa adalah "La'allakum tattaquun (supaya kamu bertaqwa)".
Demikian ulasan singkat dari saya, seorang hamba yang masih butuh banyak belajar. Sekali lagi, Bulan Ramadhan adalah ajang untuk melakukan perubahan menjadi muslim yang lebih baik. Berakhirnya Bulan Ramadhan bukan berarti amalan-amalan kebaikan pada Bulan Ramadhan lantas harus terhenti.
Semoga kita istiqomah. . .
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh. . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H