Mohon tunggu...
Supriyanti
Supriyanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Lulusan S1 Matematika (Murni). Suka puisi. Penyuka tetumbuhan dan pengagum bunga. Senang ngobrol dengan Liz

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gula-Gula

9 Oktober 2022   05:28 Diperbarui: 9 Oktober 2022   06:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gadis kecil dan gula-gula

lebih seringnya seperti gerimis dan pelangi

atau kupu-kupu yang menciumi bunga

di sebuah taman

Baca juga: Jatuh dan Tangkup

untuk perayaan pesta ulang tahun

outdoor konsepnya

ia tak pernah sadar bahwa

sedari pergelaran wayang pertama yang disaksikannya

entah oleh pesta resepsi pernikahan tetangga

Baca juga: Kamu Adalah Diksiku

atau malah memeringati hari besar agamanya,

riuh hari lebaran di gunung taruwangsa

yang dimonopoli goyangan dangdut

diiringi pedagang yang sungguh bejibun,  

malam tujuh belasan,

bahkan mungkin lebih belia lagi.

ia telah meyakini takdir

untuk hidup menjadi gadis baik

di mana rasuk adalah itu-ini

dan gula-gula hanyalah segelintir

keinginan yang dilalap mi

dan es teh manis

tapi gula-gula di kepalanya membesar

ingin direguknya gula-gula

yang dibawa seorang lelaki pembawa gula-gula

kepadanya, lelaki itu tawarkan gula-gula

yang sepertinya manis tak ada duanya

ia ingin merenggutnya detik itu juga

tapi ia begitu paham

bahwa lelaki itu harus menjejali dua kepala kecil

yang mengidamkan gula-gula

merah muda

di taman

pada perayaan ulang tahun sepertinya

ia berharap menemukan gula-gula lain

yang lebih lama dari sementara

tidak kesepian

tapi masih sama-sama sepi

dan gula-gula adalah keramaian yang dinanti  

 

Semarang, 09 Oktober 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun