yang dimonopoli goyangan dangdut
diiringi pedagang yang sungguh bejibun, Â
malam tujuh belasan,
bahkan mungkin lebih belia lagi.
ia telah meyakini takdir
untuk hidup menjadi gadis baik
di mana rasuk adalah itu-ini
dan gula-gula hanyalah segelintir
keinginan yang dilalap mi
dan es teh manis
tapi gula-gula di kepalanya membesar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!