kasih, sentuh-sentuhlah dan
ketuk-ketuklah sebarang titik juga ruas
yang meluas di telapak tanganku.
rasakan kehangatannya.
acapkali meluap-luap melahap dingin
di malam gigil dan kita gagal
mendekap tubuh sunyi yang sama.
tabah melahap sepi-sepi kepala kita
yang ramai oleh debur ombak
kau berenang-renang di samudra
mencari-cari lobster
untuk cinderamata---
love sign---dan senang misal sinar
telah login di sepandang mataku;
aku setia memandang lautan lepas,
ia seolah nyata melata di naungan
debu bulan. ingin mencamplokku
dengan bualan bahwa kau
telah menjual cinta. tapi aku
mengawal dada untuk menuju akhir
yang mengakar dalam detakmu.
semoga karang tetap keras
maha tegak. semoga lekas-lekas
kaulepas kepiting-kepiting menawan
nan molek.
kasih, sentuh-sentuhlah jemariku
dan ajaklah aku ke mana pun
kau berlalu dan berlaku.
kasih, aku selalu mencintaimu.Â
Semarang, 16 September 2022Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H