malam dingin
bikin tubuh gigil
lalu tanpa izin
kenangan datang menyelimutiku:
senyum hangat; pelukan bersahabat;
jemari saling bertaut; bintang jatuh
di matamu; kopi dan kue bolu.
bulan sabit di atas atap flat
ingatkanku dengan doa-doa
yang pernak disimak angkasa
gelap dengan dedaunan yang
tampak hitam dari sini,
doa-doa tentang keselamatan,
tentang kesehatan, tentang
pertanyaan apakah aku pernah
kamu pikirkan.
kamu masih ingat tidak di sebuah
malam beberapa tahun silam
pura-pura minta diinstalkan
aplikasi matematika padahal
aku mau ketemu kamu saja.
senyumku terbit mengingat itu semua.
kadang perasaan kagum dan nyaman
agak memalukan untuk diingat,
tapi kita manusia. kagum dan suka
adalah hal wajar dan akhirnya belajar.
Semarang, 03 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H