bertemu lagi
kalau nanti kitaya, aku tidak mau mengerti
tentang hati perempuan asing
yang tersakiti dan menjelma
rumput teki pelan-pelan
perlahan-perlahan
pelukan-pelukan
yang berbaris melingkar
di padang ilalang:
hendak-hendak mau direngkuh
tapi, oh, tapi, jarak mau
terus ada di antara kita
seperti pasta gigi
yang memelekat
di kumparan bristle
dan membuat kesat
hingga healthy teethÂ
Â
haha, mungkin, aku tidak
mau memungkiri bahwasanya
jarak tak mau beranjak
ia mau menjaga kerinduan
terus tumbuh subur
dan jalan sepanjang
barisan tak hingga konvergen
selalu jadi cara semesta
yang barangkali ingin
kita binasakan secepatnya
Semarang, 30 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H