aduh, maunya bangun cinta
lebih pagi dari dingin
yang bangun di dini
yang gigil lebih-lebih
menanggalkan luka-luka
masa silam yang dikenang
pigura akan kaca retak;
meninggalkan jalan-jalan sepi
yang disesap hujan beranak rinai
ramai penuhi dada
yang pernah mengombak.
sekarang maunya bangun cinta
setelah mimpi cinta
dan senantiasa berharap
dan mungkin Tuhan mengabulkannya
mungkin waktu menebalkan
almanak, alamat
lamat-lamat
kita (mungkin) bersua
lusakah?
semoga .... Â Â
Semarang, 28 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H