Mohon tunggu...
Bambang Jiwantoro
Bambang Jiwantoro Mohon Tunggu... -

A simple man with a simple mind who lives at a quite and remote areas with its simple life

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menengok Energi Listrik Biogas di Dusun Tegalpao

25 April 2014   22:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:11 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398414071766773633

Hasilkan 7000 Watt Setiap Hari

KOTAANYAR-Warga Dusun Tegalpao, Desa Curah Temu, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo sudah tak merasa terisolir lagi dari segi pasokan listrik. Itu setelah adanya energi terbarukan berupa biogas sebagai pembangkit tenaga listrik. Energi alternatif yang berasal dari kotoran ternak sapi ini dibangun di dusun setempat. Yakni, di dusun Tegalpao RT/RW 6/3.

[caption id="attachment_333342" align="aligncenter" width="210" caption="Lampu Jalan dengan Biogas  "][/caption]

Dibangun pada 2012 lalu, pembangkit listrik tenaga biogas ini setidaknya telah mampu memberikan penerangan rumah bagi 31 KK (kepala keluarga) yang berasal dari RT/RW 6/3 dan RT/RW 5/2. Masing masing KK mendapatkan aliran listrik dengan daya 200 watt. Ketersediaan listrik ini telah mampu meningkatkan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Jalan desa di dua dusun setempat kini tak lagi gelap gulita karena lampu penerangan jalan juga terpasang yang terbentang di sepanjang jalan sejauh sekitar 1 kilometer lebih, di dua dusun setempat. 16 titik lampu jalan dengan masing masing lampu, 20 watt, juga menggunakan energi listrik biogas tersebut.

Bahkan, Masjid Abdillah yang berada di RT/RW 6/3 dusun setempat memanfaatkaan energi biogas ini sebagai penerangan lampu di malam hari. Masjid ini menggunakan 3 lampu dengan masing masing daya 15 watt.

“Alhamdulillah setelah adanya energi listrik biogas ini, warga sini sudah tidak merasakan gelap gulita lagi. Dulu malam hari, disini seperti kuburan Mas, sekarang selain sudah ada lampu penerangan dimalam hari, warga juga bisa menonton televisi,” ujar Mustafa, 35 tahun salah satu pengelola energi listrik biogas kepada Jawa Pos Radar Bromo dan tim CSR PT IPMOMI ketika survey ke lokasi, Rabu malam (11/12).

Mustafa mengatakan, energi listrik biogas itu dihasilkan dari kotoran ternak sapi sejumlah 16 ekor yang ditampung, di kandang komunal. “Setelah melalui beberapa proses, dari 16 kotoran sapi itu dihasilkan 65-70 persen kadar metan yang menghasilkan 7000 watt energi listrik yang dialirkan dari 2 genset. Alhamdulillah warga bisa menikmati listrik dari jam 5 sore hingga 12 malam,” terangnya.

Instalasi Biogas di Tegal Pao ini merupakan pelaksanaan salah satu program pemberdayaan masyarakat PT IPMOMI terutama di bidang energy

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun