Mohon tunggu...
Jiwang Muhtadin
Jiwang Muhtadin Mohon Tunggu... -

aku hanya debu trotoar di simpang jalan. anginlah yang terus memaksaku mengembara tanpa persinggahan. semuanya serba sementara. agar tak kehilangan ingatan, maka aku mencatat setiap peristiwa tiga lampu itu. di sini, sebagai permulaan bagi kita, bersapa, berbagi rasa dan arah, dan berdamai dengan marka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ode bagi Jahe

8 Juni 2011   02:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:45 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ode bagi Jahe

yang di segelas ini, beruap
hangat
mencari-cari arah pada
dadaku yang sesak
dan perutku yang mual
mengangin dekap
melarut ia
di lambung serta
sekujur tubuh

[copyright by Jiwang Muhtadin : Jakarta, 25 Pebruari 2011]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun