Mohon tunggu...
Jivan Pramana
Jivan Pramana Mohon Tunggu... Buruh - mahasiswa

sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peran Generasi Muda Dalam Pilpres

21 November 2024   14:55 Diperbarui: 21 November 2024   14:58 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.id/baca/polhuk/2023/10/29/suara-generasi-muda-jadi-rebutan-di-pemilu-2024

Generasi muda memiliki potensi besar dalam proses demokrasi Indonesia terutama dalam pilpres 2024. Mereka tidak hanya sebagai pemilih pasif tapi juga aktor aktif dalam politik dengan partisipasi yang meningkat dan

Peran generasi muda dalam pilpres ini sangat penting karena mereka membawa energi baru yang unik dalam arena politik.

Banyak pengamat yang menilai generasi muda masih dianggap sebagai "token" oleh politisi, meskipun mereka mulai berani menyuarakan aspirasi mereka lewat media sosial. Hal ini tercermin pada kurangnya representasi mereka dalam posisi-posisi penting dalam pemerintahan saat ini. Meskipun ada beberapa tokoh muda yang sukses, masih banyak lagi yang belum mendapatkan kesempatan yang adil untuk berkontribusi secara signifikan dalam proses politik nasional.

Pemilu kali ini juga diwarnai dengan tantangan teknologi seperti ancaman siber dan berita bohong di medsos, yang dapat mempengaruhi kesadaran dan keputusan pemilih muda. Dengan kemampuan mengakses informasi yang sangat luas, generasi muda rentan terhadap propaganda online yang tidak akurat. Hal ini bisa menyebabkan ketidakpastian dan kebingungan dalam mencari informasi yang tepat sebelum melakukan perbuatan voting.

Hal ini bahwa generasi muda harus berperan aktif dalam proses demokrasi dengan cara yang cerdas dan selektif. Partisipasi aktif mereka dalam kampanye, debat, dan pengawalan pemilu dapat memastikan bahwa suara mereka didengar dan visi-misi mereka direalisasikan. Melalui penggunaan media sosial yang efektif, generasi muda dapat meningkatkan kesadaran politik dan mempengaruhi hasil pilpres dengan signifikansi yang lebih tinggi daripada sebelumnya.

Generasi milenial dan Gen Z dominan dalam pemilu 2024, dengan sekitar 56,45% dari total pemilih. Ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam mempengaruhi hasil pilpres. Partisipasi mereka aktif dalam proses demokratis, menunjukkan kesadaran akan peran mereka dalam menentukan arah politik dan kebijakan negara. Mereka telah menunjukkan minat yang tinggi pada isu-isu kontemporer seperti lingkungan, ekonomi digital, dan hak-hak minoritas.

Berdasarkan data statistik, jumlah pemilih tetap pemilu 2024 ini didominasi oleh generasi milenial dan gen z. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam proses demokrasi. Generasi muda tidak hanya berpartisipasi sebagai pemilih tapi juga sebagai aktor yang aktif dalam arena politik. Mereka mencalonkan diri untuk berbagai jabatan, membawa energi baru dan perspektif yang diperlukan dalam arena politik.

Tingkat partisipasi politik yang tinggi di kalangan generasi muda juga didorong oleh faktor-faktor eksternal seperti kampanye online yang intensif dan diskusi daring yang luas. Platform-platform media sosial seperti Whatsaap, Instagram, TikTok, Twitter, dan Facebook digunakan secara maksimal untuk menyebarkan informasi dan opini politis. Hal ini membuat komunikasi dua arah lebih mudah dan interaksi langsung dengan calon presiden lebih dekat.

Selain itu, organisasi-organisasi nonpemerintah dan lembaga-lembaga sipil juga turut andil dalam mendampingi gerakan politik masyarakat termasuk generasi muda. Aktivitas workshop, seminar, dan konferensi sering kali digunakan sebagai wadah edukasi dan mobilisasi massa guna meningkatkan kesadaran publik atas pentingnya ikutsertanya dalam proses demokrasi nasional.

Media sosial telah menjadi platform efektif bagi generasi muda untuk menyampaikan aspirasi dan kritik terhadap program-partai mpolitik serta visi-misi para calon presiden. Aktivitas online ini tidak hanya membangkitkan kesadaran politik tapi juga memungkinkan pemilih muda untuk menantang capres-cawapres untuk lebih jelas berbicara tentang rencana-rencana mereka.

Salah satu contoh nyata penggunaan medsos dalam konteks Pilpres adalah fenomena viral #JanganLupaVoting yang dikirim oleh banyak influencer populer Indonesia. Kampanye ini berhasil merangsang rakyat jelata untuk tidak lupa voting pada hari-H nanti sehingga jumlah pemilih yang hadir pun meningkat drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Banyak tokoh-tokoh kenamaan di dunia maya seperti Vlogger-Vloger, InfluencerInfluencers hingga selebriti-selebreti pun turut

bergabung dalam ajang kampanye ini demi mensupport suatu hal yang amat penting bagi bangsa kita yaitu demokrasi.

Bukan hanya itu saja, bahkan ada juga aplikasi-aplikasi baru yang diciptakan khusus untuk membantu masyarakat mengetahui siapa saja calon presiden mana yang tepat bagi mereka berdasarkan profil dan riwayat hidupnya.. Contohnya saja Aplikasi "CariPres" yang sudah cukup populer saat ini dimana setiap user bisa membandingbandingkan profile-profile calon presiden beserta visinya jika diterima menjadi Presiden RI nanti.

Adapun beberapa solusi atau

prediksinya:  

1. Persiapan Dirigol : Pastikan Anda terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

2. Cek Riwayat Calon Pemimpin : Lakukan penelitian tentang riwayat hidup calon pemimpin untuk memahami prestasi dan kebijakan mereka sebelumnya.

3. Identifikasi Visi-Misi : Perhatikan visimisi yang dibawa oleh calon pemimpin untuk memastikan bahwa tujuan mereka sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun