Kedua, ranting makan. Mulut adalah sumber kesehatan dan sumber kesakitan, sehingga apa yang masuk lewat mulut harus dijaga, dipilah dan dipilih. Misalkan diet, artinya mengatur makanan atau manajemen makan seperti pilih sumber dan jenis makanan, penyajian, waktu makan yang tepat serta tidak lebih dan tidak kurang. Ketiga, istirahat. Kadang-kadang kita kurang istirahat, hasilnya jadi sakit.
Sementara korelasi olahraga berlebihan dengan melemahnya gairah seks dan performa seksual, jelas berpengaruh.
“Kalau orang rajin berolahraga dan semakin sehat, maka performa seksualnya semakin bagus. Ibarat mobil yang dirawat, maka tarikannya bagus,” jelasnya.
Kebugaran seksual memang tidak semata dipengaruhi oleh olahraga, tetapi olahraga mempunyai andil cukup besar untuk membantu ketahanan otot seksual agar berfungsi secara prima. Misalkan, dengan berolahraga tertentu dapat mengencangkan otot bokong, pengencangan otot dada di bagian payudara agar tidak memble, otot dada lelaki terlihat lebih lebar dan seksi, juga dapat melatih otot paha dan kaki yang berguna saat melakukan aktivitas hubungan intim.
Olahraga yang bisa dilakukan seperti senam aerobik dan gym. “Kalau manusia menyalahkan olahraga yang berimbas pada performa seksual, berarti dia salah paham. Orang semakin rajin olahraga, performa seksualnya semakin baik. Kalau kelebihan olahraga, ya performa seksualnya tidak baik juga. Kalau kekurangan olahraga, sudah pasti lebih tidak baik lagi,” tutupnya. (Hasballah/Jitunews)
shared by : Social Media / Jitunews.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H