Mohon tunggu...
Jitunews SEO
Jitunews SEO Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jitunewseo: Optimasi SEO Jitunews.com, Portal Informasi Pangan, Energi,dan Air

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sukseskan Proyek 35.000 MW, Indonesia Beri Kesempatan Pada Perusahaan AS

2 September 2015   16:25 Diperbarui: 2 September 2015   16:25 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption caption="Menteri ESDM Sudirman Said"]
[/caption]

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Demi memberikan porsi yang lebih besar kepada Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 Megawatt (MW), Pemerintah membuka peluang kepada sejumlah perusahaan Amerika Serikat (AS) untuk bergabung.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengungkapkan, saat ini Pemerintah telah membuka kesempatan kepada perusahaan-perusahaan swasta AS di berbagai Bidang untuk bergabung dan turut mensukseskan mega proyek tersebut.

"Scoop-nya mulai dari engage antara unit Pemerintah sampai memberi peluang kepada perusahaan swasta AS di berbagai bidang untuk ikut terlibat mensukseskan program 35.000 MW," ungkap Sudirman saat ditemui usai acara Penandatanganan nota kesepahaman dengan AS untuk Pembentukan Power Working Group di Gedung PLN Pusat, Jakarta, Rabu (2/9).

Menurut Sudirman, upaya ini juga sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam pemberian porsi yang lebih besar untuk energi terbarukan dalam pengembangan sektor energi kelistrikan.

"Salah satu yang menonjol adalah kita ingin memberikan porsi yang lebih besar dalam membangun EBT. Termasuk membangun Center of Excellence Renewable Energy," tukasnya.

Kedepannya, Sudirman menyebut, bahwa kerjasama ini akan terus berjalan dengan aksi yang lebih konkrit. Termasuk salah satunya dengan melakukan hubungan B to B (Bussiness to Bussiness) antara perusahaan listrik Indonesia dengan perusahaan listrik asal AS.

"Jadi kita sudah lakukan kunjungan ke National Renewable Energy Laboratory. Dan akan enganged dalam satu kerja sama yang lebih kongkrit untuk memberikan asistensi kepada kita. Selebihnya akan ada hubungan B to B antara kita dengan pelaku bisnis dalam tenaga listrik," tutup Sudirman. (Citra Fitri Mardiana/Jitunews) --- Social Media/Jitunews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun