Mohon tunggu...
Jitunews SEO
Jitunews SEO Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jitunewseo: Optimasi SEO Jitunews.com, Portal Informasi Pangan, Energi,dan Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tukang Kayu Ini adalah Tuhan Juga

26 Agustus 2015   16:01 Diperbarui: 26 Agustus 2015   16:07 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Seorang tukang kayu dari Dusun Krajan, Desa Kluncing, Kecamatan Glagah, bernama Tuhan menolak untuk mengganti namanya. Dia juga menolak untuk menambahkan satu nama baru di belakang namanya tersebut.

"Nama itu adalah pemberian orang tua yang bertujuan baik. Karena itu jika ganti nama maka semua dokumen juga harus ganti; KTP, surat nikah, ijazah, dan surat-surat lainnya," kata Tuhan, Rabu (26/8).

Menurutnya, dia tidak mengalami masalah sejak menyandang nama tersebut. Apalagi selama ini dia hanyalah manusia biasa dengan profesi sebagai tukang kayu.

Meski demikian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi sudah meminta agar Tuhan berbesar hati untuk mengganti namanya.

"Lebih baik diganti, ataupun menambah namanya karena dengan nama yang sekarang hanya akan menimbulkan kontroversi," ujar Achmad Yamin, Ketua MUI Banyuwangi.

Selain itu, secara etika, kata "Tuhan" juga tidak etis untuk digunakan sebagai sebuah nama. Ia lalu berharap, dinas terkait memperhatikan masyarakat yang akan memberikan nama kepada anak-anaknya.

"Sebetulnya bisa diantisipasi sejak awal agar tidak menjadi polemik. Kan secara administrasi sudah diketahui jauh-jauh hari, apalagi dia kelahiran 1973," kata Yamin lagi.

Sebelumnya, MUI Jawa Timur sudah mengimbau agar Tuhan mau mengganti namanya. Paling tidak, pria berusia 42 tahun itu perlu menambah nama pada awal atau pada akhir namanya agar tidak mengandung penafsiran yang salah. (Jitunews.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun