Mohon tunggu...
Jitunews SEO
Jitunews SEO Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jitunewseo: Optimasi SEO Jitunews.com, Portal Informasi Pangan, Energi,dan Air

Selanjutnya

Tutup

Money

Cukupi Kebutuhan BBM, Indonesia Butuh 2 Kilang Baru

8 Desember 2014   21:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="318" caption=" Cukupi Kebutuhan BBM, Indonesia Butuh 2 Kilang Baru"][/caption] Indonesia perlu memiliki 2 kilang minyak baru untuk mengatasi defisit BBM 608.000 barel per hari. Kapasitas kilang Indonesia saat ini mencapai  1,1157 juta barel per hari. Sedangkan produksi minyak Indonesia yang dapat diolah di kilang dalam negeri hanya sekitar 649.000 barel per hari. Di sisi lain, kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,257 juta barel per hari. Demikian dikemukakan Wakil Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang juga Pelaksana Tugas Dirjen Migas Naryanto Wagimin di Jakarta, pekan lalu. Naryanto mengatakan, untuk tahun 2015, kapasitas kilang Indonesia diperkirakan sebesar 1,167 juta barel per hari, produksi minyak yang bisa diolah sebesar 719.000 barel per hari. Kebutuhan BBM diperkirakan 1,359 juta barel per hari, sehingga terjadi defisit 640.000 barel per hari.  Sementara tahun 2025, kapasitas kilang diperkirakan 2,067 juta barel per hari, produksi minyak yang dapat diolah sekitar 1,384 juta barel, konsumsi BBM 2,012 juta barel dan defisit 628 juta barel per hari. Pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 500 hektar di Bontang, Kalimantan Timur. Namun jika ada tempat lain di Indonesia yang memungkinkan, Pemerintah mempersilakan Pertamina membangun kilang di daerah tersebut. “Kilang minyak baru yang ingin dibangun ini, berkapasitas 300.000 barel per hari. Namun mengenai besaran biaya pembangunannya, belum dibahas lebih lanjut,” katanya. Sementara itu mengenai investor yang akan menjadi partner Pertamina, Tim Reformasi memiliki empat persyaratan yaitu harus membawa atau berteknologi tinggi, memiliki kejelasan pasokan crude oil, kilang yang akan dibangun tersebut juga memproduksi petrochemical serta memiliki sumber daya manusia yang profesional. Sudah sejak lama Pemerintah berkeinginan memiliki kilang minyak baru. Setelah sempat akan membangun sendiri dengan dana APBN, Pemerintah akhirnya menggandeng swasta dengan skema KPS. Studi kelayakan dan konfigurasi kilang berkapasitas 300.000 barel per hari telah dilakukan. Selain itu, telah dilakukan market consultation di Singapura pada Februari 2014 untuk menjaring investor. Pemerintah juga telah melakukan kajian teknis dan sosio ekonomi pembangunan kilang minyak skema KPS. Sumber: Berita Jitu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun