Budaya Sehat Jamu telah melalui evaluasi dan pengkajian UNESCO dan dinilai UNESCO, layak ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia atau UNESCO Intangible Cultural Heritage.
Keputusan tersebut ditetapkan dalam sidang komite ke-18 yang diselenggarakan pada 4-9 Desember 2023 di Kasane, Botswana.
Tim Nominasi Budaya Sehat Jamu yang diwakili oleh Erwin Skripsiadi dari Jamupedia dan Gaura Mancacaritadipura menghadiri sidang tersebut bersama perwakilan dari Duta Besar dan Perwakilan Tetap Indonesia di UNESCO serta perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).Â
Penetapan Budaya Sehat Jamu dilakukan pada hari ke-3 sidang pada Rabu, 6 Desember 2023.
Tidak hanya menetapkan, UNESCO juga memuji dokumen nominasi Budaya Sehat Jamu karena dinilai melibatkan partisipasi aktif komunitas.
 Terbaru, tim riset yang dipimpin Jony Yuwono, melibatkan komunitas jamu secara aktif di 4 Provinsi: Jateng, DIY, Jatim, dan DKI Jakarta.Â
Riset melibatkan berbagai komunitas, dari Kampung Jamu Nguter, Komunitas Jamu Gendong Sumber Husodo di Mijen Semarang, hingga Laskar Jamu Gendong di DKI Jakarta Penetapan Budaya Sehat Jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO ini tak lepas dari peran berbagai pihak.
Dukungan dan arahan dari Putri Kus Wisnu Wardani selaku Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI sangat membantu kami dalam proses penominasian.
Dukungan juga datang dari ilmuwan dan budayawan yang terlibat seperti Dr. BRA Mooryati Soedibyo, Prof. Jaya Suprana, Dr. Martha Tilaar, Dwi Ranny Pertiwi Zarman (Ketua Umum GP Jamu), dan tokoh-tokoh lain yang tak bisa kami sebutkan satu persatu.Â
Penetapan ini juga adalah buah doa para pedagang jamu gendong.Â
Setiap pagi mereka bangun sebelum subuh, memulai setiap proses pembuatan jamu dengan doa tulus untuk kesehatan setiap pelanggannya.***