Mohon tunggu...
Ji San
Ji San Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Administrasi / Ibu Rumah tangga

Hai, saya seorang Ibu rumah tangga yang memiliki hoby membaca, menulis, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibu Rumah Tangga

5 Januari 2024   17:51 Diperbarui: 5 Januari 2024   17:53 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dahulu aku adalah seorang wanita pekerja, namun setelah menikah aku lebih memilih menjadi ibu rumah tangga saja, dikarenakan beberapa alasan terutama karena permintaan suami yang ingin aku untuk tetap berdiam diri dirumah. Awalnya semua baik-baik saja, sampai suatu hari tiba-tiba suamiku memutuskan untuk berhenti kerja dan mencoba untuk menekuni usaha sendiri dikarenakan pekerjaan sebelumnya membuat dia harus bolak balik keluar kota, meninggalkan aku sendirian di rumah.

Sejujurnya aku merasa keberatan dengan keputusannya, karena kami belum memiliki cukup tabungan untuk memulai usaha sendiri. Aku ingin suamiku tetap bekerja hingga kami memiliki cukup tabungan untuk memulai usaha. Namun suamiku tetap bersikeras dengan keinginannya.

Setelah beberapa bulan dia menekuni usaha barunya, kami kehabisan uang karena usahanya belum mendapatkan keuntungan. Akhirnya suamiku kembali mencari pekerjaan lain, apapun dia lakukan agar dapur kami tetap berasap.

Namun pekerjaannya juga tidak berjalan dengan lancar, suamiku berubah menjadi pemarah. Dia bahkan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti perasaanku. Dia bilang aku ini istri yang tidak bisa apa-apa, hanya menghabiskan uang suami dan tidak bias membantu suami.

Aku merasa kecewa dengan perkataan suamiku, karna dia sendiri yang memintaku untuk tidak bekerja, cukup dia saja yang mencari uang. Tapi kini semua seolah salahku, aku di anggap penyebab hancurnya ekonomi keluarga.

Akupun kembali berusaha untuk mendapatkan pekerjaan, namun dengan usiaku yang sudah tak lagi muda ini rasanya sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Sudah berbulan-bulan aku mencari pekerjaan tapi belum juga ada titik terang.

Aku pasrahkan rezekiku padamu Ya Allah, aku hanya bisa terus berusaha dan berdoa.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun