Mohon tunggu...
Jisa Afta
Jisa Afta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Gemar menciptakan kata baru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apa itu Nonfiksi?

19 Oktober 2024   14:14 Diperbarui: 19 Oktober 2024   14:18 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Oleh: Jisa Afta)

~Buku Fiksionasi |

Ada begitu banyak karya-karya nonfiksi yang begitu luar biasa yang bisa kita jadikan bahan pengembangan pola pikir.

Sebelum menyimpulkan bagaimana posisi puisi dalam nonfiksi, mari kita jabarkan secara sederhana apa itu nonfiksi. Teks nonfiksi adalah jenis teks yang ditulis berdasarkan pada kejadian nyata. Teks nonfiksi memiliki tujuan untuk menyampaikan pengetahuan, memaparkan argumen, atau menjelaskan suatu topik tertentu. Contoh teks nonfiksi yaitu karya ilmiah, artikel, esai, ensiklopedia, buku panduan, surat, dan sebagainya.

Nonfiksi adalah karya sastra yang apa pun pokok bahasannya, memiliki tujuan sederhana yakni memberikan informasi. Harus didasarkan pada fakta,  kesimpulan penelitian, keahlian penulis, bukan kreativitas imajinasi penulis. Meskipun keterampilan bercerita diperlukan saat menulis karya nonfiksi yang baik, namun isinya tetap diharapkan akurat.

Berikut adalah contoh karya buku-buku nonfiksi keren yang pernah ada:

Saat Nafas Menjadi Udara  karya Paul Kalanithi

Judul asli buku ini adalah When Breath Becomes Air. Kalanithi berusaha untuk mendefinisikan peran gandanya sebagai dokter dan pasien. Dokter Paul Kalanithi menghadapi kemungkinan kematian hampir setiap hari dalam pekerjaannya sebagai ahli bedah saraf, sampai suatu hari nyawa yang dipertaruhkan adalah nyawanya sendiri.  Saat Nafas Menjadi Udara  adalah memoarnya yang menyayat hati saat menyadari kematiannya sendiri setelah didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium IV. Meskipun Kalanithi meninggal dunia pada tahun 2015, refleksi indahnya menegaskan dampak hidupnya terhadap banyak pasien dan pembaca.

Antara Dunia Dan Aku Karya Ta-Nehisi Coates, (2015)

Buku karya Ta-Nehisi Coates' dengan judul asli        Between the World and Me telah memenangkan Penghargaan Buku Nasional untuk Nonfiksi pada tahun 2015. Ini adalah buku terlaris #1 New York Times, dan dianggap "bacaan wajib" oleh  Toni Morrison. Toni Morrison adalah salah satu penulis paling terkenal di dunia. Toni Morrison sebagai wanita Afrika-Amerika pertama yang memenangkan Hadiah Nobel Sastra.

Between the World and Me merupakan analisis tajam terhadap sejarah Amerika dan masyarakat serta pandangan mendalam mengenai keprihatinan dan harapan seorang ayah yang diturunkan kepada putranya. Hanya dalam 152 halaman, buku ini membahas tentang ras, tindakan kekerasan yang tak terhitung jumlahnya yang dilakukan terhadap tubuh berkulit hitam, pengendalian senjata, dan anekdot dari kehidupan penulisnya sendiri.

SIDDHARTHA MUKHERJEE, THE EMPEROR OF ALL MALADIES (2010)

Dalam buku yang memukau (walaupun hampir 600 halaman) dan sangat berpengaruh ini, Mukherjee menelusuri sejarah penyakit yang paling kita takuti, mulai dari kemunculannya yang paling awal lebih dari lima ribu tahun yang lalu hingga peperangan yang masih dilancarkan oleh para dokter kontemporer, dan semua kebingungan yang ada. kisah sukses, dan kegagalan di antaranya---oleh karena itu diberi subjudul "biografi kanker", meskipun tentu saja ini juga merupakan biografi kemanusiaan dan kecerdikan manusia (dan kekurangannya).

TIMOTHY SNYDER, BLOODLANDS (2010)

Bloodlands karya Timothy Snyder yang brilian mungkin telah mengubah keilmuan Perang Dunia II lebih dari karya apa pun sejak Eichmann in Jerusalem karya Hannah Arendt, sebuah perbandingan yang tepat mengingat Bloodlands memasukkan di dalamnya tanggapan terhadap teori Arendt tentang banalitas kejahatan (Snyder tidak mempercayainya , dan memberikan bukti yang meyakinkan bahwa Eichmann lebih merupakan seorang Nazi yang penuh kebencian dan bukan seorang birokrat tidak berwarna yang hanya melakukan pekerjaannya). Snyder membaca dalam 10 bahasa, yang merupakan kunci kemampuannya dalam mensintesis ilmu pengetahuan internasional dan menyajikan teori-teori baru dengan cara yang mudah diakses.

Jadi, apa itu nonfiksi?

Apa yang membuat sesuatu menjadi nonfiksi?


Nonfiksi adalah genre sastra yang berdasarkan fakta. Tokoh, peristiwa, dan latar dalam tulisan nonfiksi bersifat nyata. Terkadang, detailnya mungkin berasal dari sudut pandang satu orang, tetapi tidak bersifat imajiner dan dapat diverifikasi.

Yang dimaksud dengan nonfiksi adalah tulisan apa pun yang dibuat dengan tujuan menyampaikan kebenaran atau informasi peristiwa nyata kepada khalayak -- itu kebalikan dari fiksi . Sering kali disalahartikan sebagai pernyataan fakta , padahal sebenarnya nonfiksi tetap bisa membentuk narasi.

Non-fiksi dapat hadir dalam berbagai bentuk termasuk tulisan tentang sejarah, biografi dan otobiografi, opini, jurnalisme, esai, dan kritik akademis.

Pendapat tentang arti nonfiksi tadi bisa dengan mudah Anda temui dalam pencarian sumber terbuka dari situs mana saja dan kurang lebih seperti itulah makna nonfiksi.

Jika Anda cermati, sangat jelas terlihat bahwa opini, kritik akademis, jurnalisme yang dilakukan oleh jurnalis, tentunya memiliki lahirnya perbedaan pandangan sebab semua pastinya akan melahirkan argumentasi dan opini berbeda-beda.

Bukankah opini itu subjektif yang masih berupa suatu pandangan dan perasaan, bukan dari fakta atau tidak berdasarkan fakta. Jika bukan fakta, bukankah ini berarti fiksi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun