Memoar Palsu yang Menipu Dunia Sastra
Penulis James Frey, mengarang sebagian besar kisah hidupnya atau memoarnya dalam "A Million Little Pieces" (Sejuta Potongan Kecil). Memoar tahun 2003 tersebut menjadi buku terlaris setelah Oprah Winfrey memilihnya untuk klub buku acara TV-nya pada tahun 2005 yang menyebabkan dalam semalam lebih dari dua juta eksemplar buku Frey ini ludes terjual. tak berselang lama berubah menjadi skandal sastra besar pada tahun berikutnya. Ditemukan banyak pemalsuan dalam karya nonfiksi Memoar ini antara lain Frey mengklaim bahwa ia telah menghabiskan 87 hari di penjara padahal ia hanya dipenjara selama beberapa jam. Oprah mengundang penulis tersebut kembali ke acaranya untuk mengecamnya karena berbohong.
Awalnya Frey sebenarnya menyajikan buku itu sebagai novel tapi pihak penerbit tidak tertarik. Penerbit seketika tertarik setelah buku itu digambarkan sebagai kisah nyata oleh Frey, dengan tujuan memenuhi keinginan pembaca untuk memoar tentang nasib buruk.
James Frey dalam bukunya berbagi kisah pahit tentang perjuangannya melawan kecanduan alkohol dan narkoba. Pada tahun 2008, Frey kembali ke dunia sastra dengan novel terlarisnya, Bright Shiny Morning .
Situs web investigasi The Smoking Gun, Â pada tahun 2006 melaporkan bahwa sebagian besar buku "A Million Little Pieces" tersebut telah direkayasa, termasuk rincian penting tentang catatan kriminal dan pengalaman rehabilitasi Frey. Kehebohan seputar buku tersebut menyebabkan peningkatan pengawasan terhadap isinya.
Karya nonfiksi palsu berupa jurnal/buku Autobiografi  penuh khayalan dan skandal Memoar penuh rekayasa lainnya ternyata bisa Anda temui pada karya-karya terkenal berikut:
- "Love and Consequences" karya: Margaret B. Jones
- ("Cinta dan Konsekuensinya")
- "Misha: A Memoire of the Holocaust Years" karya: Misha Defonseca
- ("Misha: Sebuah Memoar tentang Tahun-Tahun Holocaust")
- "The Autobiography of Howard Hughes" Karya: Clifford Irving
- ("Otobiografi Howard Hughes")
- "The Hitler Diaries" Editor majalah Stern, Jerman
- ("Buku Harian Hitler")
Dari kisah James Frey, jelas terlihat bahwa sebuah karya nonfiksi yaitu Memoar atau di Indonesia sering disebut Autobiografi, ternyata bisa palsu dan bisa lebih fiksi dari karya fiksi itu sendiri. Anda bisa dengan mudah tertipu bila menganggap bahwa semua karya nonfiksi adalah berdasarkan kenyataan. Padahal bisa saja karya nonfiksi adalah karangan atau fiksi.
Lalu apa solusi untuk mencegah karya nonfiksi palsu seperti karya nonfiksi James Frey tadi? Para guru di sekolah seharusnya tidak sekedar menyuruh siswanya untuk sekedar melakukan rangkuman atau menelan nilai dan makna dari nonfiksi yang beredar, untuk mencegah skandal James Frey tidak terjadi dan berakibat penerimaan nilai dan pemaknaan dari realitas palsu atau karangan fiksi yang diklaim sebagai Autobiografi atau Memoar.
Yang bisa dilakukan para guru adalah menyuruh siswa membuat Esai ekspositori.
Esai ekspositori
Esai ekspositori adalah jenis esai yang mengharuskan siswa untuk menyelidiki suatu ide, mengevaluasi bukti, menguraikan ide tersebut, dan mengemukakan argumen mengenai ide tersebut dengan cara yang jelas dan ringkas. Hal ini dapat dilakukan melalui perbandingan dan kontras, definisi, contoh, analisis sebab dan akibat, dll.