Halo sahabat Kompasiana, artikel ini akan membahasa tentang profesi yang melekat pada lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi, Profesi apa itu? yaitu Penyiar dan Public Relation, penyiar sendiri merupakan Profesi Bidang Komunikasi Massa sedangkan Public Relation merupakan Profesi Bidang Komunikasi Korporat. Nah sebelum memasuki inti dari artikel ini, ada baiknya kita mengetahui apa itu komunikasi? apa itu Komunikasi Massa? apa itu Komunikasi Korporat?
Menurut KBBI Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih. Sedangkan menurut seorang sosiolog sekaligus ilmuwan perilaku asal Amerika Serikat, Bernard Berelson mengatakan bahwa komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, atau emosi dengan menggunakan simbol, kata, gambar, dan media lainnya. Komunikasi merupakan hal yang penting, mengapa? karena sebagai makhluk sosial, kita pasti perlu berkomunikasi, karena dalam seharian kita, komunikasi adalah hal yang pasti kita lakukan.
Lalu apa itu Komunikasi Massa? Komunikasi Massa merupakan komunikasi yang ditujukan kepada khalayak luas atau masyarakat umum dengan sifat komunikasi yang heterogen. Komunikasi massa dapat terjadi dengan menggunakan beragam media massa sebagai saran untuk menunjang komunikasi tersebut. Sedangkan Komunikasi Korporat merupakan salah satu jenis komunikasi terkait dengan lembaga (instansi/perusahaan), baik komunikasi kedalam (internal) maupun keluar (eksternal) organisasi. Komunikasi Perusahaan memiliki area yang sama dengan Humas (Public Relations). Salah satu jenis pekerjaan pada bidang komunikasi massa adalah penyiar radio. Penyiar radio adalah orang yang membawa atau memandu suatu program di radio. Untuk menjadi penyiar tentunya diperlukan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki.
Vera Nino Komala Putri merupakan seorang penyiar di Radio Republik Indonesia (RRI) di Samarinda. Di RRI sendiri terdapat tiga saluran yaitu saluran Pro 1, saluran Pro 2, dan saluran Pro 4. Kak Vera sendiri merupakan seorang penyiar di saluran Pro 2, yang dimana saluran Pro 2 ini merupakan saluran yang ditujukan untuk pendengar anak-anak muda. Sehingga pada saluran Pro 2 ini para penyiarnya harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang santai atau tidak kaku agar sesuai dengan target pendengar yaitu anak muda. Namun dalam berkomunikasi, penyiar tetap harus menggunakan tutur bahasa yang sopan.
Kemudian Kak Vera menjelaskan bahwa di RRI, meskipun pendidikannya tidak linear, di RRI setelah menjadi pegawai RRI akan diberikan pembekalan melalui diklat. “Nah, di diklat itu kita dibekali. Seperti tentang bagaima cara siaran yang baik, pembekalan bagaimana cara membaca informasi, intonasi suara, belajar mengolah suara. Di diklat diatur caranya, makanya enak didengerin ” tutur Kak Vera. Karena adanya diklat ini juga Kak Vera menambahkan “Dan menurut aku, mau kamu jurusannya (pendidikan) apapun kalo kamu ada keinginan kamu pasti bisa.”
Kak Vera juga menjelaskan bahwa di RRI tugas penyiar tidak hanya menjadi seorang pemandu program radio, tetapi penyiar di RRI juga menjadi operator alat penyiaran radio, penyiar di RRI juga menjadi pembuat program atau acara radio, mencari dan menulis berita, dan apabila ada acara atau event yang diadakan oleh RRI maka penyiar akan menjadi MC dari acara atau event tersebut. Oleh karena itu untuk menjadi penyiar di RRI diperlukan kemampuan untuk multitasking, karena penyiar pada zaman sekarang menurut Kak Vera harus memiliki banyak kemampuan.
Apakah Perkembangan Teknologi Memiliki Pengaruh Terhadap Profesi Penyiar?
Perkembangan teknologi yang sangat maju dewasa ini memberikan pengaruh di segala bidang pekerjaan di dunia, salah satunya di bidang penyiaran. Sosial media merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi yang berpengaruh di bidang penyiar. “Lebih menyenangkan sih dengan adanya teknologi ini (media sosial), karena lebih mudah untuk ngasih tau anak muda, ‘ini ada radio loh’.” Ujar Kak Vera. Jadi dengan adanya media sosial ini penyiar akan lebih mudah untuk melakukan promosi radio kepada anak-anak muda, terutama anak-anak muda di kota Samarinda.
Kak Vera menjelaskan juga dengan adanya media sosial ini juga menambahkan beban penyiar di RRI Samarinda, karena yang memegang akun sosial media, yang melakukan promosi-promosi, pembuatan konten dan berita di sosial media juga menjadi tanggung jawab seorang penyiar. Sehingga penyiar harus memiliki kompetensi dan kemampuan lainya seperti kemampuan dalam melakukan pembuatan konten sosial media.
Melihat masa kini yang banyak media melakukan pemberitaan yang tidak bertanggung jawab kebenarannya, membuat para penyiar di RRI ketika ingin melakukan pemberitaan baik dalam siaran radio ataupun pemberitaan dalam media sosial harus diberitakan dengan menarik dan berita yang diberitakan merupakan berita dengan topik yang sedang hangat diperbincangkan, tetapi berita tersebut tetap dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tips Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Penyiar Yang Baik
Adapun beberapa tips dari Kak Vera untuk menjadi seorang penyiar. Yang pertama sering-sering berlatih berbicara di depan cermin, hal itu berguna untuk melatih cara berbicara ketika disaat akan melakukan siaran nantinya. Kemudian selanjutnya, memperbanyak membaca agar kita dapat memperluas wawasan kita dan tetap up to date dengan hal-hal sekitar. Kemudian tips terakhir adalah cara untuk meningkatkan kemampuan komunikasi kita ketika melakukan siaran dengan sering-sering bertemu dan berbicara dengan banyak orang. Karena menurut Kak Vera dengan berbicara dengan banyak akan meningkatkan kemampuan skill komunikasi kita, secara alamiah.
Hambatan Dan Tantangan Menjadi Seorang Penyiar
Di setiap mengerjakan sesuatu tentunya terdapat hambatan dan tantangan ketika melakukannya, termasuk ketika menjadi penyiar. Kak Vera selama kurang lebih 9 tahun menjadi penyiar di RRI Samarinda juga menghadapi beberapa tantangan dan hambatan dalam pekerjaannya. Hambatan yang sering didapati oleh Kak Vera adalah ketika adanya perdebatan di antara masing-masing penyiar ketika sedang merencanakan suatu program. Kemudian Kak Vera juga merasakan tantangan dalam menyesuaikan dan membagi waktu dalam menjalankan tugas-tugas penyiar di RRI. Namun Kak Vera tetap menjalankan pekerjaannya dan menghadapi hambatan-hambatan dan tantangan dalam pekerjaannya.
![whatsapp-image-2022-12-13-at-15-11-32-63982bab97ff4f04eb30c792.jpeg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2022/12/13/whatsapp-image-2022-12-13-at-15-11-32-63982bab97ff4f04eb30c792.jpeg?t=o&v=770)
Dengan kata lain, humas bertugas secara strategis membangun citra baik perusahaan atau organisasi terhadap masyarakat atau pihak luar dengan membagikan informasi mengenai perusahaan atau organisasi mereka kepada masyarakat atau pihak luar. Dalam pengerjaannya, profesi humas memiliki beberapa fokus yaitu sebagai berikut:
Informasi apa saja yang harus di bagikan/dirilis
Bagaimana informasi tersebut disusun
Bagaimana cara informasi tersebut dibagikan/dirilis
- Dengan media apa informasi tersebeut disebarluaskan
Kami telah mewawancarai seseorang yang berprofesi sebagai humas di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Samarinda, Kalimantan Timur. Beliau bernama Mustain Adnan yang memiliki latar belakang kuliah di jurusan Sosial Islam dan hanya mendapatkan sedikit ilmu mengenai komunikasi.
Tentu saja jurusan kuliah yang di tempuh tidak linear dengan profesi yang ditekuni sekarang yakni sebagai humas. Akan tetapi, Pak Adnan berpendapat bahwa jurusan kuliah tidak serta merta menentukan apa pekerjaan seseorang di masa depan. Semua jurusan kuliah tentu bisa menjadi humas apabila ada kemauan kuat untuk belajar.
Kompetensi Apa Yang Dibutuhkan Untuk Profesi Humas?
Kami bertanya mengenai apa saja kompetensi yang diperlukan untuk menjadi seorang humas yang baik. Beliau berpendapat bahwa kemampuan yang paling utama dalam dunia humas adalah kemampuan komunikasi yang baik, disiplin, dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat, dan memberikan informasi yang terbaru (update). “Yang terpenting untuk humas adalah Komunikasi, Disiplin, kemampuan memberikan informasi yang tepat, akurat, dan update.” Jawab Pak Adnan.
Kendala Sebagai Seorang Humas
Pak Adnan sebagai humas di BKKBN memiliki beberapa kendala yang harus dilewati. Kendala yang paling besar adalah sumber daya manusia (SDM) yang kurang. di beberapa provinsi, Humas seharusnya terdiri dari 10 orang anggota, namun di BKKBN tempat beliau bekerja hanya memiliki 2 orang.
“Kendala yang paling besar adalah SDM yang masih kurang, karena dibeberapa provinsi, untuk Umum dan Humas setidaknya 10 orang, namun di BKKBN Kaltim hanya ada 2 orang, tentunya di bantu dengan outsourching tapi dengan tugas dan fungsi mereka sendiri.” Ujar Pak Adnan.
Opini Penulis
Di era digital ini tentunya menjadi tantangan bagi industri penyiaran radio di Indonesia, terutama bagi para penyiar yang harus berusaha untuk menyesuaikan perkembangan-perkembangan teknologi, terutama media sosial. Media sosial seperti instagram, twitter, youtube, facebook, dan lainnya menjadi media baru dan menjadi media yang lebih digandrungi oleh anak-anak muda, sehingga peminat pendengar radio mengalami penurunan. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian kompetensi dan kemampuan bagi para penyiar agar dapat menghadapi tantangan tersebut di masa sekarang.
Dengan berkembang pesatnya teknologi, maka pekerjaan atau Profesi yang di tempuh tidak harus sesuai dengan jurusan yang ditekuni pada saat semasa kuliah, karena dengan skill yang kita miliki, pekerjaan apa saja dapat dilakukan selama skill yang diperlukan dapat berguna pada suatu pekerjaan. Namun untuk beberapa Profesi seperti dokter, ahli teknik, dan beberapa profesi lain memang membutuhkan yang ahli di bidangnya.
Komunikasi korporat menjadi ujung tombak dalam menciptakan citra baik bagi perusahaan, membangun kepercayaan terhadap publik dan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan. Dari hasil wawancara kami, dapat disimpulkan bahwa kompetensi dasar yang dibutuhkan untuk terjun ke dalam bidang humas adalah kemampuan komunikasi yang mumpuni, disiplin dan dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat serta memberikan informasi yang update mengenai perkembangan suatu perusahaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI