Mental illness (Mental disorder), disebut juga dengan gangguan kesehatan mental, yakni kondisi kesehatan yang memengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi diantaranya. Kondisi ini dapat terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama.
Mental illness adalah kondisi yang umum terjadi pada siapapun. Menurut World Health Organization (WHO), satu hari lima anak-anak dan remaja di dunia memiliki gangguan mental. Sementara pada orang dewasa, kondisi ini memengaruhi satu dari empat orang di dunia. Adapun dari kasus tersebut, sekitar setengahnya dimulai pada remaja di bawah usia 14 tahun. Ini merupakan usia rawan munculnya gangguan mental yang kerap terjadi. Dan untuk usia yang rata-rata sudah disibukkan dengan rutinitas yang sangat padat dan juga kondisi sosial yang sering mengganggu aktifitas sehari-hari ada pada usia-usia anak kuliah, apalagi yang notabene harus jauh dari keluarga atau kost.
Kesehatan mental anak kuliah dan menetap di kost seringkali menjadi masalah yang terabaikan, terutama Ketika aktivitas yang padat dan tuntutan hidup mandiri menjadi bagian dari keseharian mereka. Tinggal jauh dari keluarga, beradaptasi dengan lingkungan baru, serta menjalani rutinitas akademik atau pekerjaan yang intens, semuanya dapat mempengaruhi kondisi mental seorang anak kost, yakni membawa tekanan emosional dan fisik yang besar.
Kepadatan aktivitas menjadi salah satu factor utama yang berkontribusi pada tekanan mental yang mereka rasakan. Waktu yang terbatas untuk beristirahat, berinteraksi sosial, atau bahkan melakukan kegiatan yang menyenangkan dapat memperburuk stress dan kecemasan. Anak kost seringkali merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton, seperti belajar tanpa waktu untuk relaksasi, yang dapat memicu perasaan tertekan dan kelelahan mental.
Di sisi lain, rasa kesepian juga menjadi isu besar. Mahasiswa kost yang tinggal jauh dari keluarga atau teman-temannya sering merasa terisolasi, yang berdampak pada Kesehatan mental mereka. Tanpa adanya dukungan emosional yang cukup, mereka bisa merasa cemas, depresi, atau bahkan merasa tidak ada yang peduli. Stigma tentang Kesehatan mental juga membuat banyak mahasiswa kost enggan untuk mencari bantuan atau berbicara tentang masalah mereka.
Kesehatan mental yang terganggu akibat kepadatan aktivitas ini sangat berbahaya jika tidak segera diatasi. Dampaknya bisa berkelanjutan, mempengaruhi kualitas studi, pekerjaan, dan bahkan hubungan sosial mereka.Tidak jarang, mereka merasa cemas dengan masa depan, merasa tidak cukup baik, atau merasa tidak ada dukungan yang memadai. Menjadi anak kost sekaligus mahasiswa bukanlah hal yang mudah. Mereka harus menghadapinya dengan penuh tantangan yang dapat memunculkan emosional akibat kepadatan aktivitas. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa kost  (kosters) untuk menyadari pentingnya menjaga keseimbangan hidup mereka, yakni :
1. Manajemen waktu yang baik
Mengatur jadwal dan memprioritaskan tugas penting dapat membantu mengurangi rasa kewalahan, yakni dengan membuat jadwal yang realistis.
2. Mencari dukungan sosial
Memiliki teman sebaya yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka. Membangun hubungan sehat dengan sesama anak kost atau mahasiswa dapat membantu mengurangi perasaan kesepian.