Nama: Jingga Arif Rizqiani
Prodi: PGSD UNISNU Jepara
Hak dan kewajiban warga negara merupakan prinsip fundamental dalam sistem pemerintahan demokrasi yang mempunyai peranan penting dalam menjamin agar tatanan sosial berjalan dengan lancar. Hak dan tanggung jawab warga dalam bidang pendidikan adalah bagian dari aktivitas sehari-hari di sekolah. (Ari Metalin Ika Puspita dkk. 2023). Di antara semua jenjang pendidikan tersebut terdapat satu disiplin ilmu, yaitu pendidikan Pancasila dan Hukum Korea (PPKn) yang dimulai dari Sekolah Dasar (SD) dan dilanjutkan ke Perguruan Tinggi. Hal ini disebabkan oleh pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarnegaraan yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, kasih sayang terhadap tanah air, serta sikap-sikap yang terkandung dalam Pancasila dalam diri anak bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pelajaran terpenting yang perlu dipelajari dan diterapkan adalah pelajaran PPKn. Agar PPKn dapat dieksekusi, diperlukan untuk memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yg ada dalam konstruksi pelajaran PPKn.Â
Konsep adalah memberikan istilah terhadap suatu benda sebagai media untuk membantu orang memahami dan memahami benda tersebut. (AS Rahayu 2019). Pendidikan kewarganegaraan adalah upaya yang disengaja untuk menjamin dan menyelesaikan penyiapan, pendidikan, dan anugerah warga negara sebagai generasi penerus bangsa yang mampu memberikan kontribusi aktif kepada masyarakat. Jika kita menganggap perumusan pandangan Kerr tentang pendidikan kewarganegaraan yang terdiri dari tiga kategori yang bisa ditumbuhkan dalam masyarakat, maka. Minggu pertama, kewarganegaraan; minggu kedua, pendidikan melalui kebangsaan; dan minggu ketiga adalah pendidikan kebangsaan. Meningkatnya pendidikan kewarganegaraan adalah sejumlah instrumen yang memungkinkan warga negara untuk berpartisipasi secara aktif dan efektif dalam menjalani fungsi warga negara yang mereka miliki.
Menurut pendapat para pakar, hak dapat dipahami sebagai apa yang diperlukan seseorang untuk menjaga kesejahteraannya serta untuk memperoleh atau melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri. Hal ini bertujuan agar setiap individu dapat terhubung dengan hak-hak mereka dan secara terbuka menyatakan pendapat serta ide-ide mereka sebagai bagian dari masyarakat. Tujuan dari uraian ini adalah menggarisbawahi peran dan batasan bagi warga negara Indonesia dalam hak bersetitudine di ruang publik. Kewajiban adalah suatu istilah, yaitu sesuatu yang harus dilakukan atau dikerjakan dengan penuh tanggung jawab. Setiap orang mempunyai kewajiban, yang bergantung pada keadaan dan kemampuannya. Misalnya dalam hal siswa, siswa tersebut wajib bersekolah, menyelesaikan pekerjaannya, dan menaati peraturan sekolah. (Haifarashin, R, dkk.) 2021).
Peran individu yang berusia dewasa meliputi: menjaga hukum dan kekuasaan publik, berpartisipasi dalam mempertahankan negara, menghormati kebebasan orang lain, bergantung pada batas yang ditentukan oleh hukum penguasa pengakuan, dan menghormati hak dan kesempatan orang lain dan menjalani pelatihan yang harus dilakukan. Dengan demikian, menjadi generasi yang unggul, sebagai anggota masyarakat yang terutama mengatur kondisi kehidupan sebagian besar masyarakat, mempunyai tanggung jawab untuk melakukan terlebih dahulu hal-hal yang diperlukan serta memberikan kebebasan dan komitmen selama bersekolah, di sekolah dasar. . (Salsabila, A.A., dkk., 2021).
Metode Pembelajaran Yang Di gunakan
Langkah metode yang digunakan: 1) mengidentifikasi terlebih dahulu suatu isu yang menarik secara sosial, 2) mendeskripsikan di kelas secara rinci apa isi isu wabah ini, dalam bentuk cerita, 3) memilih siswa yang bersedia berperan sebelum kelas dalam permainan bermain peran, 4) menjelaskan kepada pendengar permainan bermain peran di kelas, 5) memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dan mempersiapkan diri sebelum pementasan drama, 6) pada saat akhir dari permainan peran untuk memungkinkan argumen mencapai ketegangan puncaknya, 7) untuk menyimpulkan permainan peran dengan diskusi dan pemeriksaan tentang apa yang dapat disimpulkan dari argumen ini untuk menyarankan solusi, dan 8) untuk mengevaluasi hasil dari argumen tersebut. permainan peran sebagai batu loncatan dalam hal diskusi.
Pada tahap penerapan metode pembelajaran role playing ini dapat disesuaikan dengan kelas yang akan menggunakan metode ini, misalnya dapat diterapkan pada kelas tinggi di sekolah dasar dengan memberikan contoh dan penjelasan mengenai pelaksanaan metode ini agar siswa tidak merasa bingung. Dengan demikian, secara umum masih perlu diperhatikan beberapa hal bagi pembelajaran dengan metode role playing ini agar semua siswa tidak bingung dan merasa nyaman sehingga semangat dalam mengikuti pelajaran PKn di sekolah. Pembelajaran tentang hak dan kewajiban ini jika diterapkan dalam langkah-langkah pembelajaran siswa akan lebih mudah dipahami karena dalam penerapannya siswa akan mampu secara subyektif menyadari bagaimana hak dan kewajiban dalam praktiknya, beserta evaluasi dan kesimpulannya. dari instruktur di akhir langkah pembelajaran, yang akan membawa pada wawasan dan pemahaman lebih lanjut bagi siswa. (Ananda,R. 2018).
KESIMPULAN
Pendidikan hak dan kewajiban sebagai warga negara, khususnya melalui pengajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), berperan penting dalam mendidik generasi muda agar sadar akan tanggung jawab sosialnya. Pemahaman yang mendalam tentang hak-hak anak, seperti hak atas pendidikan, serta tanggung jawab anak (misalnya menaati peraturan sekolah dan menghormati orang lain) harus ditanamkan pada anak sedini mungkin. Pembelajaran yang efisien mengenai kewarganegaraan tidak hanya menekankan teori, tetapi juga penerapan langsung dengan cara yang menyenangkan dan relevan, seperti permainan peran, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk merasakan dan memahami situasi terkait hak dan kewajiban mereka. Sehingga, pendidikan kewarganegaraan di tingkat sekolah dasar akan memberi kepada anak-anak pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan menjadi warga negara yang bertanggung jawab, aktif dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Metalin Ika Puspita, Nadhifa Ardiana Maharani, Muslikhatus Sa'diah, Eliya Uslifatul Janah, dan Rengga Aprilia. Dengan mempertahankan jumlah kata dan bahasa yang sama, teks berikut ini: (2023). PERAN HAK DAN TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA DI SDN LIDAH WETAN II. Civilia: Jurnal Kajian Hukum Dan
Pendidikan Kewarganegaraan,2(6). 79-189
Sumberinformasi:https://doi.org/10.572349/civilia.v2i6.1418
A S Rahayu (2019), Pancasila Pendidikan dan Kewarganegaraan (PPKn) (Jakarta: PT Bumi Aksara).
Haifarashin, R., Furnamasari, YF, dan Dewi (2021). Memahami Hak dan Kewajiban Sebagai
Warga Negara oleh Siswa Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 5, No. 3, 7261--7265, 2008. Sumber referensi: https://doi.org/10.31004/jptam.v5i3.2135.
Salsabila, Anatasya, Cahyani, dan Dewi (2021). Metode Pembelajaran Role Playing di Sekolah Dasar Menanamkan Hak dan Kewajiban untuk Generasi Bangsa.
Ananda, R. Peningkatan Pembelajaran PKn melalui Implementasi Metode Role-Playing Siswa Kelas II SDN 003 Bangkinang City.
  Â
(https://www.kompasiana.com/jinggarizqia8402#)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H