Kekerasan seksual adalah problematika yang banyak dan bahkan sering terjadi di negara Indonesia ini. Kekerasan seksual sudah seperti berita yang pasti ada di setiap tahun nya. Indonesia adalah negara hukum, setiap aturan kehidupan telah ditetapkan. Tapi mengapa masalah ini masih sering terjadi? Apa Masyarakat Indonesia minim etika? Hukum indonesia kurang tegas ? atau hukum Indonesia hanya dijadikan formalitas?
Dekat ini muncul berita adanya aksi pemerkosaan siswi smp oleh ayah,kakak, dan dua orang pamannya. Ke empat pelaku mengaku khilaf? Seorang siswi smp berusia 12 tahun disetubuhi oleh saudara sedarah nya sendiri. Empat pelaku itu yaitu, ayah korban berinisial PE (43), kakak korban MA (17), serta kedua pamannya, I (43) dan JW (49).
Kejadian ini terjadi Ketika ibu korban sedang dirawat di RS karena menderita stroke ringan. Menurut pengakuan bibi korban, korban (B) juga disetubuhi oleh (PE) dan (MA) di sebuah kamar, sedangkan dua pamannya sering melakukan pelecehan pada( B )dengan bercanda.
Perbuatan itu terkuak saat korban bercerita pada ibunya. Keluarga  besar pun mengintimidasi ke empat pelaku, dan sangat tidak manusiawi dengan jawaban melakukan itu karena khilaf. Apa itu perbuatan seorang manusia? Walaupun saat ini pelaku telah ditangkap, dan menebus perbuatanya di balik jeruji penjara. Tetapi apa yang terjadi pada (B) bocah 12 tahun harus menanggung kerugian yang sangat besar. Tentunya itu sangat berdampak pada dirinya, terutama Kesehatan mentalnya.
Manusia di zaman sekarang lebih mengutamakan nafsu dari pada pikiran bahkan hati Nurani. Seorang ayah yang seharusnya melindungi, menjaga putri nya,justru ini merusak dan meninggalkan bekas yang seumur hidup pun tidak akan pernah hilang. Dampak yang diakibatkan dari kekerasan seksual ini cukup menyita perhatian, apalagi terjadi pada seorang anak dibawah umur. Dia akan mengalami trauma mendalam, mengganggu fungsi dan perkembangan otak, dan factor utama yang terjadi adalah penularan Penyakit Menular Seksual (PMS).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H