Erick Thohir menjadi salah satu penyebab didepaknya pelatih timnas asal Korea Selatan, Shin Tae-Yong. Ketegangan hubungan antara sejumlah pemain dengan pelatih adalah salah satu biang keroknya.
Masalah komunikasi antara pelatih dan pemain akhirnya diakui oleh Ketum PSSI"Locker room itu merupakan tempat yang paling dinamis, dan paling tidak mudah dikontrol di sepak bola. Dimana pun. Saya memiliki beberapa klub sepak bola, di Inter Milan, di Oxford, saya ngrasain kok bagaimana pelatih itu turun dan naik salah satunya ya di locker room itu..., Bukan hanya soal STY saja, semua di sepak bola, " ungkap Erick Thohir, dalam sebuah wawancara khusus dengan Rosi di Kompas TV hari Kamis (09.01.2025) malam.
Hal ini justru tidak diungkapkan oleh Erick Thohir saat jumpa pers hari Senin sebelumnya, ketika Erick Thohir mengumumkan PSSI tidak melanjutkan hubungan kerja dengan pelatih yang berhasil membawa timnas memperbaiki 50 peringkat FIFA dalam lima tahun sejak 28 Desember 2019 itu. Tetapi diungkapkan dalam wawancara dengan Rosi.
Erick mengaku menjaga hubungan baik dengan Shin Tae-Yong, sehingga tidak mengungkapkan secara detil alasan mengapa di tengah perjalanan, pelatih Korea Selatan itu diganti meski kontraknya masih akan berakhir akhir tahun 2027 mendatang.
Puluhan Milyar Kompensasi
Arya Sinulingga salah satu pejabat eksekutif (Exco) PSSI dalam kesempatan lain sebelum wawancara-wawancara di atas, mengungkapkan bahwa "masalah harmoni di dalam timnas" merupakan salah satu yang harus diatasi apabila timnas ingin menggapai tujuan utama, lolos putaran final Piala Dunia 2026 Amerika.
Masalah harmoni yang ia maksud, misalnya, kenapa tiba-tiba ada pemain yang cedera tidak main (Mees Hilgers), tetapi (ketika kembali ke klub) tiba-tiba bisa main. "Tapi saya tak mau buka hal itu....," ungkap Arya Sinulingga, dalam wawancara di televisi lain.
Menurut Arya Sinulingga, PSSI rela mengorbankan puluhan milyar untuk membayar uang kompensasi pada Shin Tae-Yong yang kontraknya sebenarnya baru berakhir 2027. Â Menurutnya, Erick Thohir bisa saja bermain aman mempertahankan Shin Tae-Yong sampai kontrak berakhir. Tidak akan perlu kehilangan uang untuk membayar kompensasi.
Dari berbagai pemberitaan sebelumnya, gaji Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas sebesar satu juta dollar AS per tahun atau sekitar Rp 14,2 miliar. Artinya, Shin Tae-yong menerima gaji sebesar Rp 1,1 miliar per bulan. Penghentian kontrak kerja secara sepihak dari PSSI, tentunya harus membayar setidaknya kompensasi dua tahun, tidak kurang dari Rp 28,4 milyar. Bahkan bisa lebih.
Namun, Erick memilih mengambil risiko menghentikan kerjasama dengan pelatih Shin Tae-Yong demi memberikan harapan baru bagi Timnas Indonesia. "Sebenarnya kalau Pak Erick itu berpikir untuk cari aman, mungkin beliau tidak melakukan pergantian pelatih," kata Arya Sinulingga.
Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga  menjelaskan keputusan berat dalam memecat Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia, tidak hanya karena kegagalan Indonesia melangkah ke semifinal Piala AFF 2024. Tetapi bahkan sebelum itu.
Bahkan ketika matchday ketiga Grup C Penyisihan Asia untuk Piala Dunia 2026 melawan Bahrain di kandang lawan pada 10 Oktober 2024 pun sebenarnya sudah mulai muncul persoalan. Ketika itu, kapten Jay Idzes dan gelandang andalan Thom Haye "diparkir" pelatih Shin Tae-Yong dan baru diturunkan pada menit 46. Strategi Shin Tae-Yong ini dipertanyakan kalangan pemain. Indoensia ditahan seri 2-2 dengan gol kontroversial di menit injury time yang sudah lewat waktu.
Juga ketika hanya satu kali dan hanya beberapa menit memainkan pemain naturalisasi yang baru saja direkrut, Eliano Reijnders, menimbulkan persoalan. Mees Hilgers sempat diturunkan, akan tetapi kemudian cedera dan tidak melanjutkan ikut pertandingan melawan China setelah Bahrain. Strategi Shin sempat dipersoalkan pemain, namun Shin Tae-Yong tetap dengan pendiriannya.
Ketika melawan Jepang dan Arab Saudi pada matchday kelima dan keenam ketegangan berlanjut. Erick Thohir, dalam wawancara dengan Rosiana Silalahi di Kompas TV sempat mengungkapkan bahwa "harapan publik sepak bola tidak kalah sejauh itu, ketika lawan Jepang," kata Erick. Nyatanya, Indonesia ditundukkan Jepang 5-0 di depan publik sendiri di Gelora Bung Karno pada 15 November 2024.
Kisah di "Locker Room"
Kamar ganti pemain (locker room) memang menjadi saksi berbagai perbincangan antar pemain, tentang hasil pertandingan ataupun soal strategi bermain di lapangan.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan fakta di balik pintu locker, Jay Idzes kapten timnas yang bermain di Seri A Italia mengumpulkan skuad Garuda tanpa staf pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong dan lainnya. Intinya, Jay mengatakan pemain timnas harus bermain "Total Football" atau menyerang total ke gawang Arab Saudi. Inisiatif Jay Idzes ini tentu saja mendahului kehendak pelatih Shin Tae-Yong.
Timnas Indonesia akhirnya berhasil meraih poin penuh, menang 2-0 atas Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024). Kemenangan perdana Timnas Indonesia atas Arab yang tak pernah terjadi sebelumnya ini pun sekaligus menjadi hasil pembalasan kekecewaan Skuad Garuda yang kalah telak dari Jepang.
"Yah, kemarahan (ketika kalah lawan China, dan kemudian kalah lawan Jepang) itu kita bisa bayangkan. Kalau kita kemudian kalah lagi lawan Saudi, kita sudah selesai. Saya memutuskan masuk ke locker room dan bertanya: apakah mereka masih percaya saya? Kalau tidak percaya, saya akan mundur. Dan jawabannyamereka  percaya, kalau tidak ya maka bubar," kata Erick Thohir dalam program One On One tvOne, dikutip Minggu (24/11/2024). Erick Thohir menegaskan bahwa Timnas Indonesia ini bukan milik pemain, pelatih, bahkan bukan miliknya. melainkan milik bangsa dan negara.
"Kenapa saya bikin statement pada pemain, saya mundur kalau tidak dipercaya lagi. Saya waktu itu dalam posisi menyelamatkan game lawan Saudi. Menyatukan kembali timnya. Kekalahan back to back (berturut-turut) lawan China dan Jepang. Kekalahannya jauh. Sementara ekspektasi dimana-mana pendukung timnas begitu tinggi," kata Erick.Â
"Bukan maksud mengatakan, gara-gara saya lalu menang lawan Saudi. Tapi itu part of the dinamika. Bagaimana ketika melawan Saudi, pemain bermain semuanya, formasi juga sesuai dengan strategi yang diinginkan pelatih, 3-5-2," kata Erick pula.
Ganti Patrick Kluivert
Keputusan sudah dijatuhkan, dan sudah tidak bisa ditarik balik lagi. Pelatih Shin Tae-Yong diberhentikan meski kontrak masih sampai 2027. Dan pelatih pengganti pun sudah dipastikan, adalah mantan striker Ajax Amsterdam, juga FC Barcelona dan juga mantan striker cemerlang timnas Belanda, Patrick Kluivert.
Tetapi Kluivert belum memiliki rekam jejak sebagai pelatih, selain pernah menjadi pelatih klub Australia Brisbane Roar (2021), FC Twente di Belanda U-21, asisten timnas Belanda (2012-2014), timnas Curacao (2015-2016), pelatih Ajax U-19 (2016), asisten pelatih pelatih timnas Kamerun (2018-2019), Adana Damirspor Turki (2023).
Publik sepak bola Indonesia sebagian masih terkejut-kejut Shin Tae-Yong diganti di tengah jalan. Sementara peluang Indonesia lolos Piala Dunia 2026 masih terbuka dengan empat pertandingan tersisa, (20 Maret 2025) Australia vs Indonesia (tandang), (25 Maret 2025) Indonesia vs Bahrain (kandang, di Gelora Bung Karno), (5 Juni 2025) Indonesia vs China (kandang, di Gelora Bung Karno), (10 Juni 2025) Indonesia vs Jepang (tandang).
Posisi di klasemen sementara Grup C, Indonesia berada di posisi ketiga di bawah Jepang (16 poin), Australia (6 poin), dan Indonesia (6 poin). Arab Saudi dan juga China juga meraih (6 poin). Sedangkan Bahrain (5 poin) di juru kunci.
Mimpi Indonesia tentunya meraih posisi kedua, menggusur Australia sehingga bisa lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 bersama Jepang. Sedangkan jika tetap di peringkat ketiga, masih terbuka kesempatan untuk menjadi dua terbaik di putaran keempat kualifikasi Asia. Atau lolos langsung sebagai timnas peringkat kedua Grup C.
Patrick Kluivert, yang tiba di Jakarta Sabtu (11.01.2025) ini akan didampingi dua asisten pelatih dari Belanda Alex Pastoor dan Denny Landzaat, "mereka bukan pilihan pribadi Patrick," ungkap Erick Thohir. Hal ini memberikan sinyal bahwa dua sosok tersebut memang dipersiapkan secara terpisah oleh PSSI. Namun, ketiganya saling mengenal satu sama lain meski belum pernah bertugas di tim yang sama.
Jika toh Patrick Kluivert nanti gagal membawa timnas Garuda lolos ke putaran final Piala Dunia 2026? Tidak hanya "habis" pelatih asal Belanda itu. Akan tetapi juga, PSSI pun akan membangkitkan kekecewaan mendalam seluruh pendukung timnas Indonesia. Banyak di antara para pendukung yang sudah kadhung sayang pada Shin Tae-Yong.Â
Tapi ya itulah risiko yang diambil oleh Erick Thohir... *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H