Mohon tunggu...
Jimmy S Harianto
Jimmy S Harianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Redaktur Olahraga (1987-1993), Wakil Redaktur Opini dan Surat Pembaca (1993-1995), Redaktur Desk Hukum (1995-1996), Redaktur Desk Features dan Advertorial (1996-1998), Redaktur Desk Internasional (2000-2003), Wakil Redaktur Kompas Minggu (2003-2008), Redaktur Desk Internasional (2008-2012)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dibuai Dua Gol Bersejarah Marselino di Gawang Arab

20 November 2024   06:03 Diperbarui: 20 November 2024   09:49 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beretbut bola atas dengan pemain Arab Saudi yang tingginya 1,8 meter saat sepak pojok di depan gawang Maarten Paes. (Sumber Foto AFC/Asian Football Confederation)

Dua gol Marselino Ferdinan di gawang Arab Saudi (32' dan 57') di Stadion Gelora Bung Karno Selasa (19.11.2024) malam itu tak hanya akan dikenang sebagai gol bersejarah bagi sepak bola Indonesia, akan tetapi juga membuat Indonesia melejit tiga tingkat dari urutan paling buncit klasemen ke urutan ketiga Grup C Penyisihan Asia untuk Piala Dunia 2026.

Indonesia tidak pernah menang lawan Arab Saudi. Dan dari 16 kali pertemuan sejak 1983, timnas Garuda hanya sempat empat kali seri, di Kualifikasi Olimpiade 1984 (1-1), sebuah Ujicoba 1997 (1-1), Ujicoba 2011 (0-0) dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jeddah pada 5 September 2024 (1-1) lalu. Selebihnya Indonesia selalu kalah, kalah dan kalah. Maklumlah, peringkat pun bumi-langit. Indonesia peringkat 132, Arab Saudi 57. Terpaut separuhnya lebih...

Dan tidak hanya itu. Gol Marselino Ferdinan itu juga membuat Indonesia terhindar dari sejumlah drama, baik pergunjingan tentang kekalahan beruntun yang diderita timnas asuhan Shin Tae-Yong sebulan belakangan ini. Maupun tentang digoyangnya posisi sang pelatih. Dari soal "kebanyakan naturaliasi" sampai takluk di kaki timnas China di Qingdao 2-1 (15.10.2024), dan juga digunduli Jepang di Gelora Bung Karno 4-0 (15.11.2024).

Beretbut bola atas dengan pemain Arab Saudi yang tingginya 1,8 meter saat sepak pojok di depan gawang Maarten Paes. (Sumber Foto AFC/Asian Football Confederation)
Beretbut bola atas dengan pemain Arab Saudi yang tingginya 1,8 meter saat sepak pojok di depan gawang Maarten Paes. (Sumber Foto AFC/Asian Football Confederation)

Dan kemenangan 2-0 atas Arab Saudi di matchday keenam Piala Dunia 2026 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sekaligus juga membuat peringkat FIFA Indonesia melejit dari 132 ke 127 dunia.

Maka sejak ditangani oleh Shin Tae-Yong Timnas Garuda naik 46 tingkat selama tiga tahun. Ketika diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 28 Desember 2019, peringkat FIFA Indonesia masih urutan ke-173 dunia. Posisi ini tak berubah sepanjang 2020 karena tak ada pertandingan lantaran seluruh dunia dilanda pandemi Covid-19.

Pada awal 2021, Februari, April dan Mei, posisi Indonesia di ranking FIFA juga tak berubah, tetap di posisi 173 dunia. Begitu STY menjalani debut di Kualifikasi Piala Dunia 2022, peringkat langsung turun.

Kekalahan dari Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab pada Juni 2021 membuat posisi Indonesia makin melorot ke-174 pada Agustus 2021. Posisi turun lagi ke-175 pada periode September 2021. Posisi terburuk Indonesia terjadi pada tahun 2016 ketika mereka terpuruk di peringkat 191 dunia.

Prestasi yang dibuat di Gelora Bung Karno 2024 atas Arab Saudi ini membuat sekitar 60.000 penonton Indonesia tak pakai menunggu berlama-lama, langsung menyanyikan lagu wajib tuan rumah "Tanah Airku" ciptaan Ibu Soed, begitu matchday keenam usai. Tim Jay Idzes, Rizky Ridho dan kawan-kawan dielu-elukan publik Senayan. Sampai perlu menyambut dengan pidato melalui megafon, pakai TOA kayak petugas banjir.

Klasemen Sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia  (Sumber AFC)
Klasemen Sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia  (Sumber AFC)
Dengan tiga hasil seri, dua kali kalah dan satu kali menang lawan Arab, maka Indonesia mendapat total 6 poin, di peringkat 3 klasemen sementara Grup C Penyisihan Asia untuk Piala Dunia 2026 dibawah Jepang (16 poin) dan Australia (7 poin). Baik Indonesia maupun Arab Saudi, Bahrain maupun China sama-sama mengantungi 6 poin. Bahrain gagal meraih posisi ketiga, lantaran di matchday keenam Rabu dinihari (20.11.2024) hanya bermain imbang 2-2 dengan Australia di Bahrain National Stadium.

Indonesia masih menyisakan empat pertandingan tersisa (20 Maret 2025) melawan Australia di kandang lawan, (25 Maret 2025) Indonesia vs Bahrain di Gelora Bung Karno, (5 Juni 2025) Indonesia vs China di Gelora Bung Karno, serta terakhir (10 Juni 2025) Indonesia vs Jepang di kandang lawan.

Sebenarnya Lebih dari Dua

Indonesia bahkan sebenarnya bisa mencetak lebih dari dua gol lawan Arab Saudi. Praktis sejak 15 menit pertama, Jay Idzes dan kawan-kawan sebenarnya mengancam dengan tiga peluang gol. Gawang Ahmed Al Kassar sudah terancam sejak menit pertama, ketika Ivar Jenner mengirimkan umpan terobosan yang tepat waktu kepada Marselino Ferdinan. Marceng melepaskan tembakannya melewati kiper Arab Saudi Ahmed Al Kassar, namun digagalkan oleh tiang kanan.

Nama panggilan Marceng viral di media sosial untuk nama panggilan dari Marselino Ferdinan. Gelandang muda klub Oxford United yang masih berusia 20 tahun, namun sangat sering menjadi pemain starter oleh pelatih Shin Tae-Yong dipanggil Marceng, diambil dari gabungan namanya dan kemampuannya yang sering mencengangkan penonton dengan aksinya di lapangan.

Peluang berikut, Indonesia nyaris mencetak gol pada menit kelima lewat umpan panjang Rizky Ridho kepada Ragnar Oratmangoen, namun sayang tendangannya dari jarak dekat ini bisa diblok pemain belakang Al Hilal SFC, Hassan Tambakti.

Ancaman masih mendera gawang Al Kassar, ketika Sandy Walsh mengambil bola lepas, memaksa kiper asal Al Qadsiah itu menangkis umpan silang berbahayanya dan bola mendarat dengan baik ke kaki striker FCV Dender Ragnar Oratmangoen. Namun karena melihat usahanya diblok, bola dioper ke Marselino. Tendangan Marceng masih melebar.

Tiga menit kemudian, gelandang Thom Haye mengirimkan umpan kepada striker Rafael Struick sebelum upaya gelandang penyerang Brisbane Roar itu ditepis oleh Al Kassar yang bergerak cepat.

Indonesia terus menekan Al Kassar dengan sundulan Justin Hubner yang melenceng dari sasaran. Meski terus digempur menit-menit pertama, namun  Arab Saudi juga memperoleh peluang emas melalui Marwan Al Sahafi namun tendangannya terlampau tinggi di gawang Maarten Paes pada menit ke-19, sementara upaya Mohammed Al Qahtani dari dalam kotak penalti juga berhasil diblok kiper asal FC Dallas AS ini.

Gol Marselino

Arab Saudi mulai main menekan ke depan namun sayangnya malah kecolongan gol pada menit ke-32. Berawal dari serangan sayap kiri Ragnar Oratmangoen, dan umpan tarik kepada Marselino dimanfaatkan dengan baik. Tendangan Marceng menerobos dua pemain belakang Arab Saudi. Kiper Al Kassar hanya sempat dibuat tertegun melihat gol yang mulus bersarang di jaring sebelah kiri atas gawangnya.

Pasukan Herve Renard berupaya keras mengejar gol penyeimbang. Dan gawang Maarten Paes diuji tiga menit kemudian saat gelandang penyerang Faisal Al-Ghamdi (Beerschot Belgia) melakukan tembakan ke arah gawang namun gagal. Upaya gagal juga dilakukan Nasser Al Dawsari dan Feras Al Brikan pada menit 45 menit sebelum turun minum.

Di babak kedua, Arab Saudi semakin meningkatkan tekanan. Namun justru serangan-serangan mereka yang terlalu bernafsu itu malah membuat pintu pertahanan terbuka. Tak sia-sia lagi, Indonesia menggandakan keunggulan di menit ke-57 setelah Calvin Verdonk menerobos ke dalam kotak penalti untuk memberi umpan kepada Marselino. Marceng pun berhasil memasukkan bola dari kakinya ke gawang yang kosong (2-0).

Drama belum selesai. Justru Indonesia diguncang kartu merah di menit ke-87 ketika Justin Hubner diusir keluar lapangan oleh wasit asal Uzbekistan, Rustam Lutfullin karena menyodok pemain belakang Arab. Hubner dikartu merah setelah melalui pemeriksaan VAR (Video Assistant Referee), video yang dioperasikan oleh para asisten wasit VAR di stadion. Maka, praktis Indonesia bermain dengan 10 pemain selama hampir sepuluh menit. Sebab, pertandingan masih ditambah 7 menit injury time ketika waktu sudah mengunjuk 90 menit. Dagdigdug dag pun berakhir, setelah 90 menit lebih 10 menit karena diganggu drama pemain Arab yang memancing perhatian wasit pertandingan agar Indonesia diganjar pelanggaran...

REKOR PERTEMUAN INDONESIA VS ARAB SAUDI

1. 06/10/1983: Indonesia 1-1 Arab Saudi (Kualifikasi Olimpiade 1984)
2. 23/11/1983: Arab Saudi 3-0 Indonesia (Kualifikasi Olimpiade 1984)
3. 24/09/1986: Indonesia 0-2 Arab Saudi (Asian Games 1986)
4. 29/11/1996: Arab Saudi 4-1 Indonesia (uji coba)
5.  09/03/1997: Arab Saudi 4-0 Indonesia (uji coba)
6. 12/03/1997: Indonesia 1-1 Arab Saudi (uji coba)
7. 10/10/2003: Arab Saudi 5-0 Indonesia (Kualifikasi Piala Asia 2004)
8. 17/10/2003: Indonesia 0-3 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Asia 2004)
9. 18/2/2004: Arab Saudi 3-0 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2006)
10. 12/10/2004: Indonesia 1-3 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Dunia 2006)
11. 14/07/2007: Indonesia 1-2 Arab Saudi (Piala Asia 2007)
12. 7/10/2011: Indonesia 0-0 Arab Saudi (uji coba)
13. 23/03/2013: Indonesia 1-2 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Asia 2015)
14. 05/03/2014: Arab Saudi 1-0 Indonesia (Kualifikasi Piala Asia 2015)
15. 05/09/2024: Arab Saudi 1-1 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2026)

16. 19/11/2024: Indonesia 2-0 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Dunia 2026)

Timnas lengkap Arab Saudi vs Indonesia

ARAB SAUDI

Kiper

Mohammed Al-Owais  (Al Ahli SFC)  10 Oktober 1991  (33)  1,85 m

Mohammed Al-Rubaie Al Yamie  (Al Hilal) 14 Agustus 1997  (27)  1,9m

Ahmed Al-Kassar  (Al Qadsiah)  8 Mei 1991  (33)  1,79 m

Abdulrahman Al-Sanbi (Al Ahli SFC)  2 Februari 2001  (23)  1,81 m

Hamed Al-Sanqiti  (Al-Ittihad)  26 April 2005  (19)   1,95 m

Belakang

Moteb Al-Harbi  (Al Hilal SFC)  19 Februari 2000  (24)  1,73 m

Hassan Tambakti  (Al Hilal SFC)  9 Februari 1999  (25)  1,8 m

Ali Lajami (Al Qadsiah)  25 April 1996  (28)  1,78 m

Ali Al-Bulayhi (Al Hilal)  21 November 1989  (34)  1,82 m

Yasser Al-Shahrani (Al Hilal)  25 Mei 1992  (32)  1,71 m

Saud Abdulhamid  (AS Roma)  18 Juli 1999  (25)  1,71 m

Sultan Al-Ghannam  (Al-Nassr)  6 Mei 1994  (30)  1,73 m

Muhannad Shangqeeti  (Al-Ittihad) 12 Maret 1999  (25)  1,71 m

Tengah

Abdullah Al-Khaibari  (Al-Nassr)  16 Agustus 1996  (28)  1,78 m

Ayman Fallatah  (Al Ahli SFC)  2 Oktober 2003  (21)  1,90 m

Faisal Al-Ghamdi  (Beerschot Belgia)  13 Agustus 2001  (23)  1,85 m

Musab Al-Juwayr  (Al Shabab)  20 Juni 2003  (21)  1,75 m

Mohamed Kanno  (Al Hilal)  22 September 1994  (30)  1,92 m

Nasser Al-Dawsari  (Al Hilal)  19 Desember 1998  (25)  1,78 m

Salman Al-Faraj  (Neom)  1 Agustus 1989  (35)  1,81 m

Saad Al-Nasser  (Al Taawoun FC)  8 Januari 2001  (23)  1,68 m

Depan

Salem Al-Dawsari  (Al Hilal SFC)  19 Agustus 1991  (33)  1,71 m

Marwan Al-Sahafi  (K Beerschot VA)  17 Februari 2004  (20)  1,88 m

Mohammed Al-Qahtani  (Al Hilal)  23 Juli 2002  (22)  1,68 m

Firas Al-Buraikan  (Al Ahli SFC)  14 Mei 2000  (24)  1,81 m

Saleh Al-Shehri  (Al-Ittihad)  1 November 1993  (31)  1,84 m

Abdullah Radif  (Al-Ettifaq, Al-Hilal)  21 Januari 2003  (21)  1,87 m

Abdullah Al-Hamdan  (Al Hilal)  12 September 1999  (25)  1,84 m

TIMNAS INDONESIA

Kiper:

Nadeo Argawinata (Borneo FC)  9 Maret 1997  (27)  1,87 m
Maarten Paes (FC Dallas)  14 Mei 1998  (26)  1,91 m
M. Riyandi (Persis Solo)  3 Januari 2000  (24)   1,86 m

Belakang:

Jay Idzes (Venezia FC)  2 Juni 2000  (24)  1,91 m
Jordi Amat (Johor Darul Ta'zim FC)  21 Maret 1992  (32)  1,85 m
Kevin Diks (FC Copenhagen)  6 Oktober 1996  (28)  1,82 m

Rizky Ridho (Persija Jakarta) 21 November 2001  (22)  1,83 m
Muhammad Ferarri (Persija Jakarta) 21 Juni 2003  (21)  1,81 m
Justin Hubner (Wolves U-21) 14 September 2003  (21)  1,87 m
Calvin Verdonk (NEC Nijmegen)  26 April 1997  (27)  1,74 m
Pratama Arhan (Suwon FC)  21 Desember 2001  (22)  1,72 m
Shayne Pattynama (KAS Eupen)  11 Agustus 1998  (26)  1,85 m
Sandy Walsh (KV Mechelen) 14 Maret 1995  (29)  1,84 m
Yance Sayuri (Malut United)  22 September 1997  (27)  1,69 m
Yakob Sayuri (Malut United)  22 September 1997  (27)  1,71 m

Tengah:

Thom Haye (Almere City)  9 Februari 1995  (29)  1,87 m
Nathan Tjoe-A-On (Swansea City)  22 Desember 2001  (22)  1,82 m
Ivar Jenner (FC Utrecht)  10 Januari 2004  (20)  1,86 m
Ricky Kambuaya (Dewa United)  5 Mei 1996  (28)  1,74 m

Depan:

Ragnar Oratmangoen (FCV Dender)  21 Januari 1998  (26)  1,8 m
Marselino Ferdinan (Oxford United)  9 September 2004  (20)  1,78 m
Witan Sulaeman (Persija Jakarta) 8 Oktober 2001  (23)  1,7 m
Egy Maulana (Dewa United)  7 Juli 2000  (24)  1,7 m
Rafael Struick (Brisbane Roar)  27 Maret 2003  (21)  1,85 m
Hokky Caraka (PS Sleman)  21 Agustus 2004  (20)  1,78 m
Eliano Reijnders (PEC Zwolle)  23 Oktober 2000  (24)  1,68 m
Ramadhan Sananta (Persis Solo)  27 November 2002  (21)  1,82 m

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun