Posisi juru kunci di klasemen sementara Grup C Asia Penyisihan Piala Dunia 2026 tak membuat peluang Timnas Garuda tertutup lantaran tim lain kebetulan juga tidak meraih hasil memuaskan selain Jepang. Timnas Herve Renard kali ini diuji pasukan Shin Tae-Yong.
Arab Saudi calon lawan tamu di Gelora Bung Karno Selasa (19.11.2024) rupanya juga belum hilang dari trauma kegagalan penalti di gawang Indonesia, ketika mereka menjamu Indonesia di Jeddah (05.09.2024) lalu.
Kegagalan penalti kembali terulang di gawang Bahrain, sehingga Arab ditahan seri 0-0 dan gagal menggusur posisi Australia dari peringkat dua klasemen sementara Grup C.
Trauma kegagalan penalti Arab Saudi lawan Indonesia berawal dari blunder yang dilakukan kiper timnas Indonesia Maarten Paes, terlambat memainkan bola sehingga terjadi pelanggaran atas pemain Arab Feras Al Brikan di area penalti di menit 77.Â
Tetapi penyerang sayap Al Hilal, Salem Al Dawsari ternyata gagal mengeksekusi penalti. Tendangan kerasnya diblok Maarten Paes, sehingga tim Elang Hijau ini ditahan seri Timnas Garuda 1-1.
Ketika melawan Bahrain di matchday keempat Oktober lalu pun, kegagalan penalti kembali terulang. Tendangan Salem Al Dawsari, lagi-lagi berhasil diblok kiper Bahrain Ebrahim Lutfalla, yang rupanya telah mempelajari keberhasilan Maarten Paes yang jitu mengantisipasi arah tendangan penalti pemain sayap Arab Saudi itu.
Kegagalan penalti Al Dawsari itu menyebabkan Arab Saudi hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Bahrain di Stadion King Abdullah, dan gagal "mengkudeta" Australia dari posisi kedua klasemen Grup C Asia. Arab kemudian diuntungkan dengan hasil aman, bermain imbang 0-0 dengan Australia di kandang lawan.
Herve Renard
Baik Indonesia maupun tamunya Arab Saudi sama-sama mengincar kemenangan di Gelora Bung Karno, Selasa (19.11.2024) ini.
Ambisi Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, juga ikut mewarnai keinginan besar Arab untuk lolos ke Piala Dunia Amerika 2026. Apalagi, hasil empat pertandingan Arab di Babak Ketiga Grup C Asia belum memuaskan.